Pasukan Khusus Irak. (PressTV)
Liputan6.com, Tikrit - Selama dua pekan terakhir, pemberontak dari kelompok Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) menguasai Kota Tikrit. Namun, pemerintah Irak mengklaim pasukannya telah merebut kembali kota tersebut yang diambil alih oleh pemberontak Sunni lebih dari dua pekan lalu.
"Tentara dengan tank dan helikopter telah mengalahkan militan dari kelompok ISIS dan menewaskan lebih dari 60 pemberontak," demikian dilansir media pemerintah yang dikutip BBC, Minggu (29/6/2014).
Sementara, para pemberontak mengatakan pertempuran sengit memperebutkan Tikrit telah terjadi. Namun, kelompok militan Sunni itu menyiratkan serangan itu tidak berhasil.
Selain mengklaim menguasai Tikrit, pemerintah Irak mengatakan sedang bersiap mengambil alih Mosul, kota kedua terbesar di Irak.
Sumber-sumber militer Irak mengatakan serangan di Tikrit --kota kelahiran mantan Presiden Irak mendiang Saddam Hussein-- dikoordinasikan dengan penasihat militer Amerika Serikat.
Walaupun AS mengkonfirmasi telah menerbangkan pesawat tanpa awak bersenjata ke Irak untuk melindungi personel mereka di Irak, para pejabat Gedung Putih mengatakan pasukan Amerika tidak terlibat langsung dalam serangan tersebut.
Ada sekitar 300 penasihat militer AS telah dikerahkan ke Irak. Adapun Tikrit jatuh ke tangan pemberontak ISIS pada 11 Juni silam.
(Anri Syaiful)