Liputan6.com, London - Suara gedebuk, terdengar jelas saat saat penyampaian pidato Ratu Inggris Elizabeth II di House of Lords, Inggris. Bertepatan saat penguasa monarki mengatakan bahwa "pemerintah akan bekerja mencapai 'persetujuan nuklir komperehensif dengan Iran".
Ternyata, bunyi seperti barang berat jatuh ke tanah berasal dari seorang bocah pengiring yang pingsan. Pangeran Charles dan istrinya Camilla yang duduk di sebelah Elizabeth II terlihat khawatir. Namun Sang Ratu bersifat profesional, meneruskan pidato, meski anak yang ambruk itu hanya berjarak 2,4 meter darinya.
Suaranya tenang, seperti tak ada insiden apapun yang terjadi. "Inggris Raya juga akan memimpin upaya untuk mencegah kekerasan seksual dalam konflik di seluruh dunia," kata Ratu Eliizabeth II, seperti Liputan6.com kutip dari Telegraph, Kamis (5/6/2014).
Insiden terjadi di menit ke-9, dari pidato ratu yang dijadwalkan selama 10 menit. Elizabeth II kala itu mengenakan pakaian resmi kerajaan dan dilengkapi jubah cerpelai.
Bocah pengiring yang pingsang adalah 1 dari 4 anak yang bertugas membantu mengangkat ekor jubah Ratu Inggris yang panjang. Dan tak sembarang orang bisa melakukannya. Setidaknya ia harus 'berdarah biru'. Kaum bangsawan.
Si anak yang pingsan adalah pewaris salah satu properti tanah paling prestisius atau bergengsi seluas 6.500 hektar -- sekaligus istana megah di Hopetoun, Skotlandia, yang menjadi kediaman keluarga turun temurun sejak 1699.
Charles Adrian Bristow Hope -- nama anak berusia 12 tahun itu-- adalah putra dari Earl of Hopetoun. Ia yang bergelar kebangsawanan Viscount Aithrie dipilih menjadi Page of Honour pada Desember 2012.
Juru bicara House of Lords menolak menguak identitas bocah yang pingsan. "Kami tak bisa mengonfirmasi anak pengiring yang pingsan. Namun, dia kini baik-baik saja, bersama keluarganya, dan tak ada lagi masalah," kata dia seperti dimuat News.com.au.
Sebelumnya, seorang anak juga 'ambruk' di depan Obama di tengah acara di Gedung Putih pada 14 Juni 2013 lalu. Bedanya, ia tak pingsan melainkan tidur.
Bagaimana reaksi Obama? Ia menghampiri si anak, berpose dan tersenyum ke arah kamera, dengan tangan menunjuk ke bocah yang tertidur itu. Sang Presiden tak marah meski rasa kantuk bocah itu mengalahkan arti penting kehadirannya.
Sementara, tetamu lain terlihat tertawa geli melihat aksi 'iseng' sang presiden. "Itu bisa terjadi saat kau tertidur di depan presiden..." demikian kicauan akun Twitter Huffington Post.
(Elin Yunita Kristanti)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.