Rubel. (Foto: rt) JAKARTA - Semenjak memutuskan bergabung dengan Rusia pada 18 Maret 2014, muncul sejumlah pertanyaan mengenai Crimea. Termasuk dengan mata uang apa yang digunakan di daerah otonomi khusus ini.
Crimea yang sebelumnya bergabung dengan Ukraina, akan menggunakan Hryvna sebagai alat tukar resmi. Namun, saat ini, pihak Rusia tengah mencoba memperkenalkan rubel sebagai mata uang yang bisa digunakan di Crimea.
Pernyataan tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Duta Besar Rusia di Indonesia, Mikhail Galuzin. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
"Sekarang ini kami tengah memperkenalkan rubel," sebut Galuzin
"Sejauh yang saya ketahui sekarang Rubel dan Hryvna masih diperbolehkan digunakan di Crimea," tambah dia.
Walau masih mengizinkan dipakainya mata uang Ukraina, namun dipastikan oleh Galuzin, Rubel pasti akan sepenuhnya dipakai di Crimea. Hanya saja proses tersebut masih akan berjalan dalam hitungan bulan.
Selain berbicara tentang mata uang yang digunakan di Crimea, Galuzin turut mengkritik berapa kebijakan Ukraina terhadap Crimea. Hal yang paling disoroti ialah penyetopan pemasokan air ke Crimea.
Menurut Galuzin, tindakan yang diambil oleh Ukraina kepada Crimea adalah sesuatu yang tidak pantas. Apalagi air yang distop biasa dipakai oleh warga Crimea untuk urusan irigasi sehingga pemotongan air ini dikhawatirkan akan berdampak kepada ekonomi di Crimea. (wdi)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.