Bek Persipura Andri Ibo saat membela Timnas Indonesia U-23. (Foto: SINDO) JAKARTA – Pemain belakang Persipura Jayapura, Andri Ibo, minta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI lebih jeli dalam memberikan sanksi. Diganjar dua sanksi sekaligus, bek tim nasional (timnas) U-23 Indonesia di SEA Games XXVII/ 2013 Myanmar, menilai tidak semua sanksi yang dijatuhkan kepadanya tepat.
Komdis PSSI resmi mengeluarkan 23 sanksi, Selasa malam (22/4). Dan untuk Andri, dua sanksi sekaligus dijatuhkan. Pertama, dirinya diganjar larangan bermain satu kali di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 dan wajib membayar sanksi denda Rp. 25 juta yang harus dibayar paling lambat 21 Mei 2014.
Sanksi pertama diterima pemain kelahiran Sentani, Jayapura, tersebut, setelah mencekik gelandang Putra Samarinda (Pusam), Bayu Gatra, 14 Februari lalu. Adapun sanksi kedua dijatuhi hukuman yang sama seperti di atas. Sanksi itu diberikan, akibat Andri menendang pemain Persiba Balikpapan, Aris Alfiansyah, pada pertandingan 20 Februari.
Melihat berlapisnya sanksi yang diterima, pemain yang diboyong Persipura dari Persidafon Dafonsoro tersebut meminta Komdis lebih jeli dalam menjatuhkan hukuman. Karena menurutnya, dari dua sanksi itu salah satunya dinilai bukan semata atas kesalahannya sendiri.
"Saya akui kesalahan saya kepada Bayu Gatra saat itu. Tapi saya sudah meminta maaf kepada Bayu dan kami sudah baik lagi. Tapi, soal kasus saya dengan Aris, saya rasa Komdis harus lebih jeli dalam memberi sanksi," kata Andri saat dihubungi wartawan.
"Saya dua kali disikut oleh Aris. Sikutan yang pertama saya diamkan dan yang kedua sudah membuat saya lepas kontrol. Saya minta Komdis lebih jeli untuk lihat lagi rekaman video. Karena dia yang lebih dulu memprovokasi," sambungnya.
Soal sikapnya kedepan menanggapi sanksi tersebut, Andri mengaku akan membicarakan masalah ini lebih dulu kepada manajemen Mutiara Hitam, julukan Persipura. Pembicaraan sendiri, juga menyangkut apakah dirinya akan melakukan proses banding atau tidak ke Komite Banding (Komding) PSSI.
"Saya hormati keputusan Komdis. Tapi untuk saat ini saya belum mau banding dulu. Saya perlu bicara dengan manajemen, karena mereka nanti yang memutuskan seperti apa," ungkapnya.
Untuk Persipura, tidak hanya Andri seorang yang dijatuhi sanksi oleh Komdis. Karena dua pemain belakang Mutiara Hitam lain yaitu Bio Paulin dan Dominggus Fakdawer juga tidak luput dari jerat Komdis. Untuk Bio dinilai telah melakukan tingkah laku buruk, karena malakukan protes berlebihan kepada wasit dengan mendorong.
Atas prilaku buruknya saat Persipura menjamu Persiba Balikpapa, (20/2), pemain asal Kamerun tersebut diganjar hukuman larangan bermain sebanyak dua laga di ISL dan saksi denda uang sebesar Rp 25 juta yang harus segera dibayarkan 21 Mei. Adapun Fakdawer, disanksi karena memukul Fernando Soler pada pertandingan yang sama.
Sanski untuk Fakdawer, dilarang satu kali bermain di kompetisi ISL. Selain itu wajib membayar sanksi denda sebesar Rp. 25 juta dan harus segera diselesaikan paling lambat pada 21 Mei mendatang.
(hmr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.