Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunujukkan surat suara yang akan dicoblosnya Rabu (9/4/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Liputan6.com, Jakarta - Bila terpilih menjadi Presiden 2014-2019, Joko Widodo alias Jokowi akan meninggalkan kursi Gubernur DKI Jakarta. Otomatis, sang Wakil, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun akan menggantikan posisi Jokowi.
Suhardi mengatakan, masyarakat Jakarta tak perlu risau karena Ahok berkomitmen penuh menyelesaikan permasalahan Jakarta hingga masa jabatannya selesai.
"Kami yakin bahwa Ahok adalah pemimpin yang amanah dan punya kualitas. Oleh karena itu Gerindra terus mendukung Ahok untuk mewujudkan Jakarta Baru," tukas Suhardi dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Meski Jokowi-Ahok belum berhasil mengatasi masalah-masalah di Ibukota, seperti macet dan banjir, namun Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menyatakan, partainya akan terus mendukung upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Kami yakin bahwa permasalahan di Jakarta dapat diselesaikan jika Pemprov DKI fokus dalam menyelesaikan program-program yang telah ditetapkan," ujar Suhardi.
Menurut dia, Partai Gerindra telah mewakafkan Ahok, yang merupakan salah satu kader terbaiknya untuk mengabdi kepada masyarakat Jakarta. "Jika ada kader Gerindra telah dipilih oleh rakyat untuk menjadi pemimpin daerah, maka secara otomatis yang bersangkutan adalah milik rakyat," katanya.
Saat Pilkada Jakarta 2012, Partai Gerindra berkoalisi dengan PDIP mengusung pasangan Jokowi-Ahok. Namun, menjelang Pemilu 2014, hubungan dua partai itu retak karena PDIP mencalonkan Jokowi sebagai presiden.
(Raden Trimutia Hatta)