Selama empat hari pelaksanaan Operasi (Ops) Ketupat Toba 2014, 12 orang meninggal dunia akibat kecelakaan.
Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Polda Sumut Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Zulfikar kepada KORAN SINDO mengatakan, sejak pelaksanaan operasi itu, sedikitnya terjadi 1.442 pelanggaran, dengan klasifikasi 851 kasus harus ditilang karena pelanggaran berat.
"Kalau sifat pelanggarannya tidak berpotensi menimbulkan kerusakan, luka-luka dan atau yang lainnya, maka pengendara itu akan ditilang," katanya, Sabtu (26/7/2014).
Tetapi, sambung dia, jika sifat pelanggaran yang dilakukan pengendara tersebut ringan, pihaknya hanya melakukan teguran. "Dalam kasus ini sedikitnya 591 teguran, kasus semacam ini misalnya melanggar arahan petugas di lapangan, melanggar marka jalan, melanggar rambu-rambu lalu lintas dan sesuai dengan kondisi lapangan dan lainnya," ujarnya.
Sementara, tambah dia, meskipun petugas di lapangan mengutamakan tindakan preventif dan preemtif, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2014 sedikitnya terjadi 28 kasus yang menimbulkan kerugian besar, bahkan merenggut nyawa. "Dari 28 kasus itu, 12 orang meninggal dunia secara sia-sia, 21 orang mengalami luka berat dan 18 orang luka ringan," tuturnya, sembari menyebut kerugian material yang ditimbulkan akibat kecelakaan itu senilai Rp57.700.000. (zik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
