LOS ANGELES - Meningkatnya jumlah orang kaya di China membuat banyaknya warga China yang mengamankan asetnya di sektor properti. Namun, dibandingkan di negeri sendiri, masyarakat China justru lebih memilih Amerika Serikat (AS) sebagai tempat yang aman untuk investasi properti.
Badan perumahan AS, National Association of Realtors (NAR) mencatat total pembelian properti oleh asing di AS mencapai USD92 miliar. Pembeli asing tersebut di dominasi berasal dari China. NAR juga mencatat, aktivitas penjualan melonjak hingga 35 persen dalam satu tahun terakhir pada bulan Maret. Para pembeli asing tersebut mengincar kawasan elit di AS, seperti di Florida, California, Texas dan Arizona.
"Pembeli asing tertarik pada real estat di AS karena beberapa alasan. Pertama, sebagai tempat tinggal jika mereka pindah ke AS. Untuk pekerjaan atau rumah bagi anak-anak mereka yang kuliah di AS. Yang kedua yaitu sebagai memperluas portofolio investasi, dan terakhir adalah karena AS adalah salah satu destinasi favorit untuk liburan," tulis laporan NAR yang dikutip dari CNBC, Kamis (10/7/2014)
Tercatat, penjualan properti untuk pembeli yang berasal dari China melonjak hingga 72 persen atau USD22 miliar dalam waktu satu tahun. Disusul oleh pembeli dari Kanada dengan total penjualan USD13,8 miliar, dan pembeli dari Inggris dengan USD5,8 miliar.
Dalam laporan NAR juga disebut, pembeli dari China rata-rata mengincar properti mewah seharga USD590.826, dengan lokasi incaran seperti di California, Washington DC, dan New York. (wdi)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
