Dzikir akbar sekaligus deklarasi antinyontek. (Foto: Marieska Harya/Okezone) DEPOK - Ribuan pelajar SMP, SMA Negeri dan swasta Kota Depok mengadakan doa bersama (dzikir akbar) menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
Mereka juga mendeklarasikan kesepakatan antinyontek dalam menghadapi UN 14 April 2014. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan kejujuran sangat diperlukan para siswa dalam menghadapi ujian nasional di sekolah masing-masing.
"Kejujuran diawali dengan godaan berat untuk tidak menyontek. Kejujuran banyak korelasinya, namun intinya adalah kebenaran yang harus kita bawa," ujar Nur Mahmudi, di lapangan Balaikota, Depok, Jumat (11/4/2014).
Nur Mahmudi berharap dengan kejujuran, para pelajar dapat menjadi manusia yang berkontribusi dalam pembangunan di Kota Depok dan tidak korupsi. "Dalam menghadapi UN nilai tidak menjadi utama, tetapi kejujuran yang paling utama," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Herry Pansila mengatakan, dzikir akbar ini bertujuan menguatkan mental para siswa dalam menghadapi UN, agar tidak stres. "Melalui doa bersama diharapkan dapat menormalkan kembali ketegangan siswa yang mungkin didapati menjelang pelaksanaan UN," tegas Herry.
Dikatakannya, para siswa jangan sampai terjebak adanya bocoran soal UN yang beredar dikalangan siswa. Menurutnya, jawaban UN tidak mungkin bisa keluar karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan puluhan jenis soal.
"Kalau ada satu bocoran jawaban UN yang beredar, jangan dipercaya. Belum tentu jawaban itu sama dengan soal yang diterimanya," ungkapnya.
Herry berharap rasa percaya diri para siswa bisa tumbuh dalam menghadapi UN nanti. "Dengan percaya diri, mudah-mudahan siswa tidak melakukan hal negatif seperti berusaha mencari bocoran soal," tandasnya. (ade)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. 