Ilustrasi: (Foto: Okezone) JAKARTA - Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah mendapat perhatian dari berbagai pihak. Berbagai pendapat dan komentar pun bergulir.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai pelaku pasar lebih menginginkan kepastian yang menurut dia seharusnya terlihat dalam hasil pemilihan umum (pemilu) kemarin.
"Market inginnya sesuatu yang pasti untuk masa depan. Jadi kalau market lihat belum ada kepastian, mungkin sentimen negatif," tutur Bambang, ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Meskipun demikian, Bambang yakin pelemahan tersebut tidak akan berlangsung lama mengingat posisi fundamental perekonomian yang dinilainya masih pada posisi yang lebih baik.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengungkapkan pelemahan tersebut lebih merupakan tanggapan pasar terhadap hasil pemilihan umum yang tidak melahirkan pemenang yang dominan.
Menurut dia, pelemahan tersebut hanya akan berlaku dalam beberapa saat saja sebagai bentuk tanggapan pelaku pasar melihat hasil quick count yang dirilis beberapa lembaga dan media.
"Ini menurut saya sesuatu yang sangat temporary. Karena memang politik itu sering berikan sentimen," tukasnya.
Sekadar informasi, dalam penutupan perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 50,84 poin atau 1,06 persen ke 4.816,57 setelah melemah pada perdagangan kemarin. Sedangkan nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini melemah 100 poin atau 0,88 persen ke level Rp11.458 per USD. (rzy)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. 
