Martin Luther King (Biography) JAKARTA - Sosok Martin Luther King merupakan fenomena dunia. Banyak jasa yang telah dibuat tokoh perjuangan persamaan hak ini asal Amerika Serikat (AS) ini.
Namun, banyak yang belum mengetahui secara rinci siapa sebenarnya sosok yang biasa disebut Dr. King ini. Berikut adalah profil Martin Luther King dilansir dari BBC, Jumat (1/8/2014).
Kehidupan awal
Martin Luther King lahir di Atlanta, Amerika Serikat (AS) pada 15 Januari 1929. Nama asli Martin adalah Michael, tetapi nama tersebut diganti menjadi Martin.
King berasal dari keluarga terpelajar serta religius, ayahnya seorang Pendeta di Gereja Baptis. Sementara ibunya, Aleberta Williams King, bekerja sebagai guru.
Martin masuk sekolah teologi di Morehouse pada 1948. Setelah menyelesaikan pendidikan strata satu, karir pendidikan Martin berlanjut sampai merengkuh gelar Doktor ilmu teologi pada 1955 di Sekolah Theologia Boston.
Di Boston pun Dr. King bertemu belahan hatinya Corretta Scott. Pasangan ini menikah pada 1953.
Perhatian Nasional
Pada 1954 King yang telah bekerja sebagai pendeta di Gereja Babtis Dexter Avenue di Montgomery, Alabama seketika menjadi perhatian seantero Negeri Paman Sam.
Saat itu Otoritas Alabama menangkapnya dan setelah dirinya menolak memberikan tempat duduknya pada seorang kulit putih di bus. Kejadian ini dikenal peristiwa Rose Park.
Setelah peristiwa bersejarah itu, seketika hidup Dr. King berubah. Apa yang dilakukan dirinya ternyata memicu gerakan pemboikotan bus oleh kaum hitam di Alabama.
Pemboikotan itu, merupakan langkah awal perjuangan Dr. King. Pada 1957 dia membentuk gerakan persamaan hak sipil bernama SCLC.
Kampanye di Birmingham
Walau ditunjuk sebagai Presiden SCLC, gerakan ini kurang berhasil di AS. Kenyataan itu tidak mengurangi niat Martin Luther King melanjutkan perjuangannya.
Pada 1963 Dr. King memimpin demo besar menuntut persamaan hak di AS. Demo yang akrab disebut demo kampanye Birmingham ini berbuntut panjang.
Kaum kulit putih yang tidak menerima adanya persemaan hak melakukan perlawanan. Bahkan penolakan ini mengakibatkan penyerangan atas beberapa rumah kaum kulit hitam di AS.
Tidak hanya itu, karena dinilai sebagai provokator aksi, dia harus merasakan dinginnya penjara. Tetapi penjara sama sekali tidak menyurutkan semangat perjuangannya, dalam sel dia menulis surat. Surat tersebut merupakan jawaban Luther dari beribu-ribu kritikan yang diarahkan kepadanya atas apa yang dia lakukan di Birmingham. (Bersambung)
(ger)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
