Hadar Goldin, tentara Israel yang dilaporkan menghilang saat penyerbuan terowongan Hamas. (CNN)
Liputan6.com, Gaza - Israel menyatakan terus melakukan pencarian terhadap seorang tentara yang diduga diculik militan Hamas pada masa gencatan senjata, yang sudah dilanggar hanya beberapa jam sejak ditetapkan Kamis 31 Juli lalu.
"Indikasi awal menunjukkan seorang tentara telah diculik selama penyergapan terhadap tentara Israel, tak lama setelah gencatan senjata berakhir," ungkap juru bicara IDF (militer Israel) Letnan Kolonel Peter Lerner.
Namun pihak Hamas mengatakan tidak tahu keberadaan seorang tentara Israel yang disebut-sebut telah ditangkap di Gaza itu.
"Kami juga kehilangan kontak dengan beberapa pejuang di daerah itu. Kemungkinan mereka dan Hadar Goldin (militer Israel) juga telah tewas," kata seorang anggota kelompok Islamis itu, Qassam, seperti dimuat BBC, Sabtu (2/8/2014).
"Tidak ada informasi tentang prajurit ini," sambung Qassam.
Prajurit Israel Hadar Goldin dinyatakan hilang, saat pasukan negeri zionis itu sedang berupaya menghancurkan terowongan bawah tanah diserang militan Hamas.
Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata sesaat setelah disetujui, namun militer Israel (IDF) berdalih pihaknya terpaksa menanggapi serangan roket dari pihak Palestina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menggambarkan penculikan itu sebagai aksi barbar. Sementara pihak Israel mengatakan akan merespons tindakan pembalasan terkait itu.
Serangan udara dari Israel terus berlanjut sampai Sabtu pagi. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan hampir 100 warga Palestina telah tewas setelah runtuhnya gencatan senjata hari itu.
Sejak saling gempur pada 8 Juli, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sekitar 1.600 warga Palestina yang kebanyakan warga sipil meninggal dunia. Dengan jumlah korban cedera mencapai 8.400.
Sementara 61 tentara Israel dilaporkan tewas, 2 di antaranya warga sipil dan seorang pekerja asal Thailand. (Ado)
Baca Juga:
Israel Bertekad Balas Penculikan Tentaranya oleh Hamas
Tentara Israel Diculik Hamas Saat Kuasai Terowongan Bawah Tanah
Zionis, Obama, dan Tanah 3 Agama
(Tanti Yulianingsih )