Ilustrasi emas. (Foto: Okezone) NEW YORK - Emas naik hampir 1 persen setelah penurunan selama empat hari kemarin. Kenaikan emas mengikuti rendahnya data nonfarm payrolls. Dengan rendahnya data tenaga kerja ini, maka kenaikan suku bunga lebih awal oleh the Federal Reserve tidak akan terjadi.
Namun, logam mulia ini telah membukukan penurunan 1 persen selama seminggu ini, dan kerugian ketiga berturut-turut. Dua hari lalu, harga emas merosot ke level terendah enam mingguan, karena laporan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kenaikan upah.
Bullion naik setelah data menunjukkan pertumbuhan jumlah pekerjaan AS melambat pada Juli dan tingkat pengangguran naik secara tidak terduga. Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja yang bisa memberikan ruang Fed untuk mempertahankan suku bunga rendah sementara waktu.
"Orang-orang mencari gaji besar dan mereka tidak mendapatkannya, sehingga emas naik," kata analis logam di Macquarie, Matthew Turner, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (2/8/2014).
Emas jenis Spot naik 0,9 persen ke USD1.293,01 per troy ons. Sedangkan emas berjangka AS, Comex Gold, untuk pengiriman Desember ditutup naik USD12 ke USD1.294,80 per troy ons.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan nonfarm payrolls meningkat 209.000 bulan lalu, di bawah harapan ekonom sebesar 233.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran juga naik menjadi 6,2 persen dari 6,1 persen. (mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.