Ramires (Foto: REUTERS) – Ramires menyatakan timnya sudah belajar bagaimana tampil di fase
knockout Piala Dunia 2014. Gelandang Chelsea itu lantas menanti laga panas melawan Jerman di babak perebutan satu tempat di final, hari Rabu mendatang.
Langkah Brasil menuju semifinal tidak gampang. Meski lolos dengan mudah saat fase grup dengan memuncaki Grup A, tapi di babak 16 besar dan perempatfinal Ramires dkk selalu dipaksa bermain ketat.
Saat kontra CIle di perdelapanfinal, Tim Samba harus mengalami rasa harap-harap cemas lantaran dipaksa bermain adu penalti dengan La Roja, setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Akhirnya, Selecao lolos ke babak selanjutnya karena menang tos-tosan 3-2.
Laga yang tak kalah sengit pun terjadi di perempatfinal kala menghadapi tim kejutan Kolombia. Meski sudah unggul 2-0 sejak menit ke-69, tapi gol Jamez Rodriguez di 10 menit jelang laga usai membuat publik Brasil dalam tekanan.
Namun, Ramires mengaku dengan laga-laga sengit yang sudah dilakoni Brasil, sekaligus membuat mental bertanding anak asuh Luis Felipe Scolari semakin matang.
"Kami bermain dengan keras, dan berkeringat. Tim semakin letih dengan laga-laga tersebut, tapi penting untuk jadi matang untuk Piala Dunia. Setiap pertandingan kami mencoba terus berkembang, kami berharap lolos ke final dengan dua laga indah itu kami bisa meraih gelar," kata Ramires kepada Sambafoot, Minggu (6/7/2014).
"Kami belajar bermain di turnamen, dan kami berada di trek yang benar. Turnamen memang seperti itu, dengan knockout, skor ketat dan pertandingan juga sulit. Sekarang, kami berharap memainkan laga bagus hari Rabu," lanjutnya. fmh
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
