Ambruknya bangunan proyek ruko tiga lantai itu diduga akibat kesalahan pondasi dan mengakibatkan tertimbunnya puluhan pekerja konstruksi di bawahnya, (3/6/2014). (ANTARA FOTO/Rio Ferdinanto)
Liputan6.com, Jakarta - Korban tewas runtuhnya ruko yang sedang dibangun di Samarinda, Kalimantan Timur bertambah menjadi 7 orang. Informasi sebelumnya menyebutkan tragedi itu telah menelan korban jiwa 5 pekerja.
"Tujuh orang meninggal dunia, 72 orang dirawat di RS Abdul Wahab Sjahranie, 5 orang lagi masih dicari," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2014) malam.
Sutopo menyebutkan, dua korban terakhir ditemukan pada sore pukul 18.20 dan 18.30. Malam ini evakuasi dengan melibatkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur terus dilakukan.
Sementara puluhan korban yang selamat telah diizinkan pulang oleh rumah sakit RSUD AW Sjahranie Samarinda. Kini mereka ditampung di sebuah ruko di Samarinda.
5 Orang yang dianggap mengetahui dan ikut bertanggung jawab terhadap runtuhnya bangunan itu kini tengah diperiksa intensif oleh petugas kepolisian.
Bangunan ruko berlantai 3 yang belum selesai dikerjakan, pada Selasa 3 Juni, runtuh menimpa puluhan pekerja yang sedang tidur di bawahnya.
Ruko berlantai tiga di Jalan Ahmad Yani, Samarinda Utara, ambruk pada Selasa 3 Juni 2014 pagi. Ratusan pekerja yang berada di ruko itu tertimbun. Saat ambruk, para pekerja sedang beraktivitras menyelesaikan pembangunan gedung.
(Muhammad Ali )