Komisioner Bawaslu (Foto: Runi Sari/Okezone) JAKARTA - Maraknya kecurangan yang terjadi menjelang pilpres seharusnya membuat Bawaslu lebih aktif sebagai lembaga pemantau proses demokrasi. Bahkan, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini meminta Bawaslu bertindak tidak hanya setelah mendapat laporan dari masyarakat.
Bawaslu, kata Titi, bisa menggunakan pantauan media sebagai sumber awal sebelum dilakukan investigasi lebih lanjut.
"Soal dugaan kampanye di luar jadwal ini menjadi respons cepat oleh Bawaslu, gunakan segala instrumen dan segala sumber daya, tidak sulit kalau deteksi dari media lalu berlakukan sebagai temuan. Tidak menunggu masyarakat dan ini agar masyarakat tahu Bawaslu aktif (memantau)," ucapnya di Jakarta.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu kritis dan aktif melaporkan jika menemukan kecurangan pemilu yang terjadi di tengah masyarakat. "Masyarakat juga harus kritis, ada pelanggaran harus aktif melaporkan, kalau medsos (media sosial) mudah dikonfrontasi tapi kalau di masyarakat sulit dijangkau media," bebernya.
Titi mewanti-wanti, jangan sampai sebuah kecurangan pemilu mendapatkan legitimasi pembenaran karena dilakukan berulang-ulang. "Waspada bagi penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu serta antar peserta, jangan satu melanggar jadi legitimasi yang lain ikut melanggar," serunya.
(ful)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.