Warga Palestina. (BBC)
Liputan6.com, Gaza - Sekitar 10.000 orang demonstran berjalan kaki dari Ramallah menuju Yerusalem Timur, dalam rangka protes aksi kekerasan yang dilakukan Israel. Di mana mereka dihadang oleh pasukan dari negeri zionis itu. Beberapa di antaranya pun meregang nyawa.
"Dua orang warga Palestina terbunuh di Tepi Barat dalam protes menentang kampanye militer Israel di Gaza," kata sejumlah pejabat seperti dimuat BBC, Jumat (25/7/2014).
Militer Israel memastikan bahwa pasukannya menggunakan alat-alat untuk membubarkan huru hara, setelah para demonstran di Tepi Barat melemparkan batu dan menghadang jalan dengan ban yang dibakar.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis 24 Juli, ia menyesali setiap kematian warga Palestina. "Mereka adalah tanggung jawab Hamas," kata dia.
Aksi protes di Tepi Barat diserukan oleh gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Sementara itu, para pemimpin Palestina di Tepi Barat menyerukan hari Jumat ini sebagai hari amarah.
Protes juga dilaporkan terjadi di Yerusalem pada Kamis 24 Juli malam, setelah polisi Israel mencegah kaum pria dibawah usia 50 tahun mengunjungi Masjid al-Aqsa.
"Sedikitnya 20 orang demonstran ditangkap setelah mereka melempar batu ke arah polisi," kata polisi Israel.
Media Israel menyebut protes di Tepi Barat sebagai yang terbesar, sejak gerakan protes 2000-2005 Palestina, yang juga dikenal sebagai Intifada Kedua.
Israel pertama kali melakukan serangan militer ke Gaza pada 8 Juli dengan tujuan menghentikan Hamas menembakkan roket ke Israel. Sejak saat itu, jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 800 warga Palestina dan 33 warga Israel. (Ein)
Baca Juga:
Ban Ki-moon Murka Atas Serangan Israel ke Sekolah PBB di Gaza
PBB: Warga Gaza Terancam Kehabisan Makanan
Zionis, Obama, dan Tanah 3 Agama
Siaran Langsung Soal Gaza, Reporter BBC Diserang Warga Israel
(Tanti Yulianingsih )