Ilustrasi dolar AS. (Foto: Reuters) SINGAPURA - Dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan mendekati level terlemah dalam tujuh mingguan terhadap yen Jepang. Para investor masih menanti pidato Gubernur the Federal Reserve Janet Yellen pada parlemen besok.
Sebuah indikator mencatat dolar AS berada 0,3 persen dari level terendah dalam lebih dari seminggu, karena pembuat kebijakan AS masih belum memberikan kepastian kapan suku bunga the Fed, Fed Rate, akan naik.
Sementara euro diperdagangkan tetap lebih rendah, setelah jatuh terhadap 16 mata uang utama pekan lalu. Senada dengan di Amerika, investor juga menunggu laporan Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi yang mengonfirmasi inflasi.
"Pernyataan dari Yellen akan mulai berdampak mungkin pada kuartal berikutnya. Jika Yellen tetap dovish (yakin dampak inflasi minim), maka rally dalam dolar AS-yen akan menjadi kesempatan untuk menjualnya," kata kepala analis mata uang dan pembayaran strategi OzForex Ltd, Jim Vrondas, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (14/7/2014).
Dolar AS diperdagangkan di USD101,39 per yen Jepang di Tokyo dari USD101,30 per yen Jepang pada akhir pekan lalu. Yen Jepang menyentuh USD101,07 per yen Jepang, pada 10 Juli, terlemah sejak 21 Mei. Greenback diperdagangkan pada USD1,3603 per euro setelah kehilangan 0,1 persen menjadi USD1,3608 pekan lalu.
The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah pada 1.007,17. Dolar AS sudah turun menjadi 1.004,21 pada 10 Juli. (mrt)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.