Jokowi-JK saat mengikuti debat capres-cawapres di Balai Sarbini, Jakarta (Foto: Heru H/okezone) YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta dinilai merupakan salah satu kota di Indonesia yang berpotensi terjadi kericuhan pada penyelengaran Pilpres 9 Juli ini. Aparat kepolisian dan TNI di Kota Gudeg itu sudah mengantisipasi jika terjadi aksi anarkisme yang dilakukan masing-masing pendukung capres cawapres.
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK DIY, Bambang Praswanto, menilai tidak akan terjadi huru-hara di Yogyakarta usai pencoblosan. Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY itu menganggap, isu-isu akan terjadi perpecahan atau keributan hanya dibesar-besarkan.
"Saya kira enggak ada ribut-ribut. Kita semua menginginkan pemilu yang damai dan jujur di Yogyakarta," kata Bambang dikonfirmasi Okezone.
Dia optimis pelaksanaan pemilu di Yogyakarta berjalan baik dan damai. Jika terdapat kecurangan, tindakan yang dilakukan panitia, pengawas, serta satgas dari internal Jokowi-JK sudah jelas arahnya.
Bambang menghormati siapa pun yang menang dan mendapat mandat dari rakyat DIY. Pihaknya tetap akan mengawal proses pemilihan hingga akhir penentuan siapa yang didaulat menjadi pemimpin negeri ini.
Disinggung siap menang siap kalah ? Bambang mengamini. "Ya saya kira tidak masalah, siapa pun nanti yang terpilih kita semua harus hormati," ujarnya.
Tim Jokowi JK DIY sendiri memiliki target kemenangan, yakni 70 persen suara sah. Lalu, apakah target itu bisa terwujud ? Tunggu hasil Pilpres 9 Juli siang. (kem)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.