Ratusan 'Jangkis' ikuti terapi Metadon di Jakarta Barat (Ilustasi Okezone) JAKARTA - Sebanyak 244 pasien mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di Jakarta Barat. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan HIV/AIDS dari pengguna narkoba akibat penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Menurut Kepala Suku dinas Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti saat ini ada tiga Puskesmas yang melayani PTRM, yaitu Puskesmas Cengkareng, Puskesmas Tambora, dan Puskesmas Grogol Petamburan.
"Untuk rinciannya, di Puskesmas Cengkareng ada 58 pasien, Tambora 105 pasien, dan Grogol Petamburan ada 81 pasien, totalnya ada 224 pasien," ujar Widyastuti, Senin (14/7/2014).
Kata dia, terapi PTRM berbetuk cairan dan dilakukan dengan cara diminum sesuai dengan dosis. Terapi Metadon ini memiliki efek menyerupai morfin dan kokain dengan masa kerja yang lebih panjang sehingga dapat diberikan satu kali sehari.
"Polanyanya yang diganti. Dari awalnya pengguna narkoba menggunakan jarum suntik dan diubah dengan cara diminum dengan cairan metadon," lanjutnya.
Cara ini, lanjut dia, untuk memutus mata rantai penularan HIV/AIDS yang ditularkan dari penggunaan jarum suntik oleh pengguna narkoba yang tidak steril.
Selain itu, PTRM juga bertujuan merubah perilaku serta meningkatkan kesehatan pengguna narkoba dan zat aditif, sehingga dapat hidup normal dan produktif.
"Hal tersebut cenderung mengalami penurunan berdasarkan laporan dari konseling di tiga Puskesmas, dan itu berkat pola terapi PTRM," pungkasnya.
(hol)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.