Rekapitulasi pemilu (Ilustrasi saat Pileg 9 April) SURABAYA - Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, menyatakan akan mengawal hasil Pilpres 9 Juli hingga akhir proses rekapitulasi.
Selain itu, Ansor juga meminta kepada penyelenggara Pemilu untuk tidak takut dengan intervensi dari pihak manapun.
Wakil Ketua GP Ansor Jawa Timur Andre Dewanto Ahmad mengatakan, penyelenggara pemilu, baik KPU dan Bawaslu, harus independen karena mereka yang bertanggung jawab suara rakyat saat pilpres ini.
"Untuk itu, GP Ansor Jatim menggerakkan jajaran GP Ansor di tingkat cabang se-Jawa Timur ikut mengawal terlaksananya pemilu secara jurdil," kata Andre, Minggu (13/7/2014).
Mantan Komisioner KPU Jatim itu menegaskan, bentuk kepedulian Ansor terhadap jalannya Pemilu, salah satunya siap menempatkan anggotanya untuk menjaga jalannya rekapitulasi suara dan membantu aparat keamanan dengan menempatkan personel Banser untuk menjaga kantor KPU, PPK, dan tempat penyimpanan kotak suara berisi dokumen hasil pemilu.
"Kami juga memberikan peringatan kepada semua pihak agar tidak melakukan intervensi terhadap independensi penyelenggara pemilu, karena tindakan tersebut jelas-jelas pengkhianatan terhadap rakyat yang dapat mengurangi kualitas Pilpres 2014," tegas dia.
Senada dikatakan Sekretaris GP Nasor Jatim, Tamim. Dia memperingatkan penyelenggara Pemilu yakni KPU, Bawaslu, dan jajaran di bawahnya beserta tim kampanye, untuk tidak pernah berpikir, apalagi mencoba-coba mengutak-atik hasil pemungutan dan penghitungan suara pilpres.
"Apalagi masing-masing tim kampanye pasangan calon presiden telah memiliki salinan sertifikat hasil penghitungan suara di PPS (form D) yang telah diperoleh dari saksi masing-masing," tandas pria yang akrab disapa Gus Tamim ini. (kem)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.