Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto: AP) RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dikecam oleh pejabat Palestina karena ucapannya yang mengisyaratkan untuk melakukan kerja sama keamanan. Kerja sama itu diungkapkan setelah tiga remaja Israel diculik.
Penculikan terhadap Eyal Yifrah, Gilad Shaar dan Naftali Fraenkel, memicu kemarahan dari pihak Israel. Ketiga remaja itu diduga diculik ketika menumpang sebuah mobil di Tepi Barat.
Israel pun menuduh Hamas berada di balik penculikan itu. Pihak keamanan Negara Yahudi tersebut bahkan melakukan penangkapan terhadap sekira 150 anggota Hamas, yang mereka duga terlibat dalam penculikan.
Menanggapi penculikan ini, Abbas melontarkan kecamannya. Menurutnya, penculikan yang terjadi telah merusak Palestina dan mengutarakan untuk memberikan bantuan mencari ketiga anak yang hilang.
"Kami masih terus mencari dan berupaya mengungkap siapa yang melakukan penculikan tersebut. Mereka yang melakukan hal ini akan menghancurkan kami," ujar Abbas, seperti dikutip Associated Press, Kamis (19/6/2014).
Namun di saat bersamaan, Abbas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengeksploitasi insiden ini.
Hamas pun segera mengecam ucapan Abbas. "Komentar ini didasarkan atas ucapan dari Zionis (Israel)," tutur Juru Bicara Hamas di Gaza Sami Abu Zuhri.
Sementara ucapan Abbas justru membuahkan pujian dari Amerika Serikat (AS). Pihak AS pun meminta Israel dan Palestina melakukan koordinasi keamanan dan terus menahan diri. (faj)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.