Liputan6.com, Beijing - Seorang warga negara China dilaporkan terjebak di Korea Selatan gara-gara paspor. Sebut saja namanya Chen, ia tak bisa pulang kampung dan tertahan di negeri orang. Bukan lantaran dokumen perjalanannya hilang atau dicurigai palsu, melainkan gara-gara ulah putranya yang menjadikannya buku gambar.
Dikisahkan, 'seniman pemula' itu menggunakan pulpen hitam untuk menggambari foto sang ayah. Bagian mata dihitamkan, bibir dilebarkan, ditambahi rambut dan janggut jabrik.
Anak 4 tahun itu juga menggambar sosok manusia, bunga, awan, kucing, dan coretan lain yang entah apa maksudnya hingga menutupi keterangan identitas sang ayah.
Chen yang kebingungan lalu meminta pertolongan lewat situs sosial media Tiongkok serupa Twitter, Weibo. Menyertakan gambar paspornya yang sudah tak karuan bentuknya.
"Seorang ayah 'tak bisa kembali ke negaranya'. Apa yang harus ia lakukan? Tolong," demikian pesan yang diposting seseorang pada 16 Mei 2014, seperti Liputan6.com kutip dari Fox News, Rabu (4/6/2014).
Kabar tersebut sontak menyebar, tak hanya di China, tapi juga ke seluruh dunia. Banyak yang merasa kasihan pada Chen, namun juga geli dengan ulah polos putranya yang masih balita.
Hoax?
Tapi, ada juga yang meragukannya. Seperti dimuat News.com.au fakta bahwa nama, anda tangan, dan nomor paspor tak lagi bisa diidentifikasi memicu kecurigaan bahwa dokumen itu palsu.
Pena yang konon dipakai si anak juga tak membuat lekukan apapun di kertas paspor. Situs Kotaku.com juga meragukan keaslian gambar tersebut. Selain kertas, hal lain yang mencurigakan adalah tinta dalam foto paspor yang dicorat-coret itu terlihat konsisten, memberi kesan bahwa itu ditambahkan secara digital.
Tak hanya itu, lembaran kertas paspor China berjenis glossy (mengkilap), jadi jika pulpen atau pena dicoretkan di sana, pasti tintanya akan meluber.
Ini bukan kali pertamanya paspor yang dirusak menjadi perbincangan ramai di media sosial. Kotaku.com menyebut, kisah serupa pernah terjadi melibatkan warga Tiongkok Januari lalu.
Bedanya, di kisah sebelumnya, coretan di paspor terlihat sedikit lebih otentik, meski bisa juga itu hanya tipuan. Kejadian yang memicu perhatian di bulan Januari itu kerap dijadikan peringatan agar menjaga baik-baik dokumen perjalanan dan memeriksanya sebelum berangkat. (Yus)
(Elin Yunita Kristanti) ;
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.