Lima korban tewas runtuhnya bangunan ruko di Samarinda, Kalimantan Timur mulai diidentifikasi.
Liputan6.com, Samarinda - Sebanyak 2 dari 5 korban tewas dalam musibah runtuhnya bangunan berlantai 3 di Jalan Ahmad Yani, Komplek Perumahan Cendrawasih, Samarinda Utara, Kalimantan Timur sudah berhasil dikenali.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (5/6/2014), kedua jasad yang kini berada di posko Antemortem RSU Abdul Wahab Sjahranie Samarinda itu diidentifikasi sebagai Kasiran dan Kadori warga asal Jawa Timur.
Meski identitas para korban sudah dikenali, tim identifikasi dari Polda Kalimantan Timur masih membutuhkan kelengkapan data diri korban. Keluarga korban yang datang ke Samarinda untuk menjemput jasad diminta untuk membawa data korban berupa kartu keluarga, ijazah, atau dokumen lainnya.
Hal itu dilakukan untuk memastikan keluarga tidak salah membawa jasad korban. Tim identifikasi juga menyarakankan penjemput yang datang ke Samarinda merupakan orang terdekat korban agar mempermudah tim dokter jika dibutuhkan test DNA.
Sementara itu, 3 korban lainnya hingga Rabu siang 4 Juni 2014 masih berada di kamar jenazah. Identifikasi terhadap 3 korban tersebut akan dilakukan secepatnya. Diperkirakan, proses identifikasi akan selesai dalam waktu singkat karena kondisi korban masih mudah untuk dikenali.
Bangunan ruko berlantai 3 yang belum selesai dikerjakan, pada Selasa pagi 3 Juni, runtuh menimpa puluhan pekerja yang sedang tidur di bawahnya. 7 Tujuh orang meninggal dunia, 72 orang dirawat di RS Abdul Wahab Sjahranie, 5 orang lagi masih dicari. Penyebab runtuhnya bangunan masih diselidiki polisi.
(Muhammad Ali )