MADIUN - Dua petugas Panwaslu Kabupaten Madiun, Jawa Timur, diduga menjadi korban penganiayaan. Peristiwa tersebut berawal saat korban memantau kegiatan sosialisasi, Minggu 6 Juli, pukul 16.00 WIB.
Kedua korban adalah anggota Panwaslu Kabupaten Madiun, Katimun, dan Ketua Panwascam Jiwan, Tri Lestari.
"Kami mendapat perlakukan kasar, diusir dan dicaci maki. Tidak hanya itu, kami juga didorong-dorong oleh sejumlah orang di tempat itu, hingga terjatuh dan mengalami luka memar," kata Ketua Panwascam Jiwan, Tri Lestari.
Awalnya, kegiatan berlangsung baik. Namun, menurut dia, acara mulai memanas setelah sejumlah narasumber yang hadir sering kali menyebut nama salah satu calon presiden. Narasumber itu menyebutkan bahwa capres tersebut siap membantu masyarakat desa jika menang dalam pemilu.
Melihat adanya arahan atau ajakan memilih ke salah satu pasangan capres-cawapres, pihak Panwascam bermaksud mengingatkan panitia pelaksana. Sebab, kegiatan tersebut terindikasi mengarah kampanye. Padahal, saat ini sudah memasuki masa tenang.
"Saya mencoba mengingatkan panitia penyelenggara untuk segera menghentikan acara tersebut. Namun, tidak dihiraukan. Saya dan Pak Katimun malah mendapat perlakukan kasar," tuturnya.
Panwaslu Kabupaten Madiun akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Pihaknya akan melaporkan ke polisi dan Bawaslu Jatim.
"Kami akan membawa kasus ini ke polisi dan melakukan visum. Kami juga akan melapor ke Bawaslu Jatim," tegas Katimun.
Menurut dia, upaya itu dilakukan murni karena menjalankan tugas dan wewenang sebagai Panwaslu Kabupaten Madiun, bukan karena tendensi apapun. (ant//trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.