Citizen6, Jakarta Duaar doorr daar duoor, mungkin bunyi seperti itu sudah tak asing bagi masyarakat di jalur Gaza Palestina. Tiap jam, menit, bahkan mungkin setiap detik! Suara gemuruh seperti itu selalu terdengar di telinga masyarakat di jalur gaza. Suara tersebut berasal dari suara rudal-rudal, tembakan, bom, dan senjata-senjata dari tentara zionis israel. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada tanggal juli 2014 tentara zionis Israel menggempur jalur Gaza, Palestina dengan rudal-rudal mereka. Serangan tersebut menewaskan puluhan orang dan ratusan orang luka-luka. Serangan tersebut terus berlanjut dan berlangsung setiap hari hingga saat ini.
Karena serangan yang dilakukan oleh tentara zionis Israel tersebutlah yang membuat Jalur Gaza Palestina seakan tak pernah sepi. Selalu saja terdengar bising oleh suara-suara dari senjata-senjata tentara Israel. Suara tersebut sangat mengganggu dan sangat membuat masyarakat di Jalur Gaza selalu dihantui oleh rasa takut dan khawatir. Bagaimana tidak, rudal-rudal dan senjata-senjata dari tentara Israel itu menyerang ke pemukiman warga di Jalur Gaza. Tempat dimana warga sipil bermukim. Warga negara yang sebetulnya tak seharusnya menerima dampak dari rudal-rudal dan senjata-senjata tentara atau militer.
Masyarakat di Jalur Gaza Palestina sebenarnya ingin hidup tenang tanpa gangguan senjata-senjata dari tentara Israel dan kekhawatiran terkena senjata-senjata yang diluncurkan tentara Israel tersebut. Mereka selalu ingin beribadah dengan khusuk dan tenang, juga dapat tidur dengan nyenyak setiap malamnya. Apalagi dalam penyerangan militer Israel tersebut dilakukan pada saat bulan Ramadhan. Kemudian menjelang Idul Fitri ini, masyarakat Gaza berharap dapat melaksanakan idul fitri dengan tenang tanpa gangguan dari tentara-tentara Israel.
Namun apa daya, Israel tak kunjung menghentikan serangannya ke Jalur Gaza Palestina. Tentara Israel justru kini melakukan operasi militer melalui jalur darat juga dengan menerjunkan tentaranya ke Jalur Gaza untuk menyisir jalan-jalan darat di Jalur Gaza, Palestina.
Hari ini umat islam di Indonesia merayakan Idul Fitri 1435 H, setelah pemerintah melakukan sidang Isbat dan menetapkan 1 Syawal 1435 H jatuh pada hari Senin, 28 Juli 2014. Gema dan takbir mengumandang di masjid-masjid dan mushola-mushola di Indonesia tak terkecuali di Comal, Pemalang Jawa Tengah. Mendengar Comal di Pemalang, tentunya kita tak asing akhir-akhir ini. Comal akhir-akhir ini sering menjadi pemberitaan di stasiun tv Indonesia hampir sama dengan pemberitaan di Jalur Gaza. Namun berbeda berita, Jalur Gaza karena serangan militer tentara Israel, sedangkan Jembatan di Comal karena Jembatannya yang ambles yang terletak di jalan utama pantura yang sedikit mengganggu jalur mudik lebaran.
Pada malam lebaran, di Comal terdengar suara dan kumandang takbir yang menggema. Namun ada pemandangan yang sedikit berbeda dan mengherankan. Selain gema takbir yang terdengar dari masjid-masjid dan mushola-mushola, terdengar suara-suara dari petasan-petasan yang ada langit Comal. Memang sungguh suatu keadaan yang ironis dimana saat suara takbir berkumandang, dicampuri dengan suara gaduh dan bising dari petasan-petasan yang jumlahnya tak sedikit. Duar dor duar dor! Begitulah suara yang mencampuri suara takbir yang indah.
Namun yang lebih terlihat ironis lagi adalah disaat warga di Jalur Gaza ingin berlebaran atau merayakan Idul Fitri dengan tenang, di Indonesia atau lebih khususnya di daerah Comal justru mewarnai malam takbiran dengan suara gemuruh petasan seperti itu. Memang, suara gemuruh rudal-rudal dan senjata Israel dengan suara petasan sedikit sama meskipun volume suaranya sangat jelas berbeda. Bagaimana tidak ironis, disaat rakyat di Jalur Gaza, Palestina saja ingin idul fitri dengan tenang tanpa di ganggu oleh suara gemuruh senjata-senjata tersebut dan rasa ketakutan, di Indonesia atau tepatnya di Comal masyarakatnya justru membuat suara-suara gemuruh tersebut. Astaghfirullah, semoga ini menjadi renungan bagi kita semua, amin.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Laa-ilaaha-illaahu wallahu akbar. Allahu Akbar walillaahil-hamd.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H. Minal Aidzin walfaidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Pengirim:
Irfan Setiyo Wibowo
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Saat ini Citizen6, juga mengajak blogger untuk kolaborasi. Jika punya postingan baru, kirim alamat atau url websitenya ke kami. free.
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.