Pages

Senin, 21 Juli 2014

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage 
TypePad Has the Tools

Looking for a premiere blogging service? Start your blog today on TypePad.
From our sponsors
Kisah Bupati Karanganyar yang 2 Kali Alami Kecelakaan Pesawat
Jul 21st 2014, 06:56

KARANGANYAR - Insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines di Ukraina akibat terkena rudal membuka kembali kenangan Bupati Karanganyar Juliatmono akan kecelakaan burung besi yang pernah dialaminya.

Orang nomor 1 di Karanganyar itu dua kali mengalami kecelakaan pesawat, namun ia lolos dari maut. Padahal dua pesawat yang dinaikinya hancur.

"Terus terang saya sangat bersyukur masih bisa selamat sampai sekarang. Kalau MH-17 ini kan dirudal jatuh. Saya tak bisa bayangkan sama sekali apa yang dirasakan para penumpang di dalam pesawat. Tapi saat saya dulu, seluruh penumpang di dalam pesawat panik," jelas Juliatmono saat ditemui Okezone, Senin (21/7/2014).

Pengalaman yang tidak terlupakan terjadi saat pesawat Lion Air yang dinaikinya keluar dari landasan pacu lalu masuk ke area pemakaman di dekat Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo.

Saat itu, pesawat Lion Air sudah dalam posisi mendarat dan menyentuh landasan pacu. Namun Juliatmono yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar merasakan laju pesawat bukannya melambat, namun semakin kencang. Tak ada pemberitahuan dari kru menambah kepanikan penumpang.

"Dari balik jendela, saya melihat pesawat tidak berhenti di jalur biasanya, tapi justru larinya kencang dan saya merasakan kalau pesawat terbang lagi. Saat itu saya merasakan akan terjadi sesuatu. Saya pasarah saja," kenangnya.

Tidak lama setelah Juliatmono menaikkan kaki ke kursi, terdengar suara benturan keras. Namun benturan itu bukan pertanda bahwa pesawat berhenti. Di bawah pijakan kaki, bodi pesawat mulai terkoyak. Nisan-nisan kuburan terlihat di bawah pesawat.

Kepanikan semakin menjadi saat lampu pesawat padam. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, ia langsung menyambar tangan Sekda Pemkab Karanganyar untuk keluar dan menjauh dari pesawat.

"Saya tarik tangan sekda untuk segera keluar dan menjauh dari pesawat. Di benak saya hanya satu, segera menjauh dari pesawat. Saya takut pesawat meledak," ungkapnya.

Tak hanya sekali Juliatmono lolos dari maut. Sebelum insiden Lion Air, ia juga mengalami kejadian yang sama. Saat itu ia menaiki pesawat Garuda Indonesia. Saat itu pesawat mendarat di Sungai Bengawan Solo. Apalagi, saat itu ia sempat melihat seorang pramugari yang meninggal.

Dari setiap insiden tersebut, Juliatmono mengaku trauma. Namun ia berusaha keluar dari permasalahan itu agar tidak mengganggu pekerjaannya. Ia menyadari bahwa tuntutan pekerjaan tidak memungkinkannya jauh dari pesawat terbang.

"Mau bagaimana lagi, saya harus berani naik pesawat. Dua minggu pasca-insiden Lion Air, saya harus terbang ke Bali. Kalau terbangnya tidak begitu takut, yang bikin takut pas mendarat," pungkasnya.
 

(ton)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions