Liputan6.com, Houston - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tak hanya merekrut pilot, astronot, insinyur roket, atau ilmuwan, tapi juga ahli khusus untuk mengidentifikasi bau.
Salah satunya, George Aldrich. Pria 40 tahun itu punya pekerjaan yang mungkin masuk kategori 'paling aneh di dunia'. Ia bertugas mencium atau membaui segala sesuatu yang akan dikirim ke ruang angkasa.
Meski kedengarannya sepele, apa yang dilakukan Aldrich sangat penting. Bahkan berisiko. Sebab, bau apapun akan tercium kuat di luar angkasa dan tertinggal selama bertahun-tahun.
Seperti yang dimuat oleh News.com.au, Kamis (3/7/2014), bau itu akan mengganggu para astronot serta dapat mempengaruhi produktivitas mereka dalam bekerja. Bahkan, dapat membuat mereka jatuh sakit.
"Jika George gagal untuk mengidentifikasi satu saja bau yang mungkin beraroma kuat, seluruh misi bisa terancam bahaya besar," demikian menurut situs Science Channel.
Jika bau tak sedap tercium di Bumi, kita masih bisa mengusir bau tersebut, dengan cara membuka jendela atau keluar ruangan untuk mencari angin segar.
Sementara, di angkasa luar, membuka jendela untuk membuat bau itu pergi, adalah hal mustahil. Itu sebabnya mengapa pekerjaan George Aldrich sangat penting.
Aldrich sudah 38 tahun bekerja menciumi segala macam bau di Lyndon B. Johnson Space Center milik NASA. "Teman-teman dan keluargaku berpikir, aku sedikit gila," kata dia.
Sepotong Gabus
Apa yang sepele di Bumi, bisa menjadi pemicu malapetaka di angkasa luar. Bau tak sedap juga sepotong gabus.
Sejarah mencatat hari itu, 1 Februari 2003, pesawat ulang alik Columbia yang memuat tujuh awak, kehilangan kontak dan hancur berkeping-keping, hanya 16 menit mendarat di Bumi, di Cape Canaveral.
Tujuh awak pesawat tewas dalam kejadian itu, yakni, Rick D Husband, William C McCool, Michael P Anderson, Ilan Ramon, David Brown, Laurel Salton Clark, dan Kalpana Chalwa, astronot wanita pertama asal India.
Penyebabnya, sepotong gabus insulator tanki bahan bakar yang copot dan mengenai sayap kiri Columbia. (Ein)
Oleh: Safira Badri
(Elin Yunita Kristanti)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.