Ilustrasi (Foto:Okezone) JAKARTA - Tiga orang oknum guru Jakarta International School (JIS) yang diduga terlibat kasus kekeraasan seksual terhadap siswa berinisial DA, tak penuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Rabu 18 Juni lalu.
JIS dinilai mulai khawatir, jika kasus dugaan pencabulan terhadap anak didik sekolah tersebut merusak reputasi sekolah.
"Meskipun yang dipanggil itu hanya beberapa orang guru, namun tetap saja ini akan berpengaruh kepada reputasi sekolah. Apalagi sampai gurunya ditetapkan sebagai tersangka." kata psikolog UI Dewi Haroen kepada Okezone, Sabtu (21/6/2014)
Menurutnya kasus pelecehan di JIS itu seperti fenomena gunung es, kasusnya sudah lama tapi baru terbongkar sekarang. Terbongkar satu yang lainnya juga ikut terbongkar. "Yang pastinya akan menghilangkan kepercayaan orang tua murid terhadap sekolah," terangnya.
Sebelumnya pemanggilan yang semula dijadwalkan hari Rabu 18 Juni lalu batal terlaksana, lantaran ada pertemuan internal di sekolah bertaraf internasional itu. "Polda sudah memanggil tiga orang guru JIS yang dilaporkan keluarga korban, rencananya hari ini ketiga orang guru tersebut akan diperiksa, namun tidak datang, karena ada rapat internal sekolah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.
Rikwanto menuturkan ketiga oknum guru tersebut akan kita panggil kembali pada Senin 23 Juni. "Jika mereka tidak memenuhi panggilan tentunya polisi akan bertindak sesuai prosedur yang berlaku," tuturnya.
Sebelumya, keluarga korban DA, telah melaporkan oknum guru yang diduga melakukan pencabulan terhadap DA ke Polda Metro Jaya. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.