Presiden Amerika Serikat Barack Obama (Foto: Reuters) DUBAI - Iran menganggap Amerika Serikat (AS) tidak serius melawan aksi terorisme di Irak. Tanggapan ini muncul usai Pemerintah AS mengumumkan akan mengirimkan sekira 300 penasihat militernya ke Irak.
"Pernyataan Presiden AS Barack Obama baru-baru ini menunjukkan bahwa, Gedung Putih tidak memiliki kemauan serius untuk menghadapi terorisme yang menduduki sejumlah kota yang ada di Irak," tutur Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Arab dan Afrika, Hossein Amir Abdollahian, demikian dilansir Reuters, Sabtu (21/6/2014).
Sebelumnya, keputusan Obama hanya mengirimkan penasihat militer dikarenakan dirinya tidak menginginkan ada perperangan di Irak. Obama pun menganggap keinginannya untuk tidak berperang sebagai kepentingan dari AS.
Rencananya 300 penasihat militer AS akan mengembangkan dan mengeksekusi serangan balasan untuk melawan Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL).
Serangan balasan tersebut akan dilancarkan ke sejumlah basis pertahanan ISIL yang ada di Irak.
Saat ini, kelompok militan ISIL juga sudah menargetkan merekrut satu miliar jihadis melalui media sosial seperti Twitter, Facebook, YouTube dan Instagram. Upaya ini dilakukan bertujuan untuk membentuk Negara Islam Baru yang diinginkan kelompok ISIL dapat segera tercapai.(ang) (ade)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.