SEMARANG - Simulasi pengamanan kampanye Calon Presiden yang digelar Kepolisian Daerah Jawa Tengah berlangsung seru. Adegan demi adegan pengamanan bagi calon orang nomor satu di tanah air tersebut disuguhkan bak aksi sebuah film Hollywood.
Adegan pertama berlatar Taman Simpang Lima Semarang. Sejumlah pasukan pengaman berpakaian safari dan seragam polisi menyisir panggung kampanye sebelum Calon Presiden berkampanye.
Seekor anjing pelacak bahkan dikerahkan untuk memastikan panggung benar-benar steril dari ancaman.
Adegan kedua, berlatarkan markas Polda Jawa Tengah. Satu unit pasukan pengamanan sudah bersiaga menjemput Calon Presiden. Mereka membentuk iring-iringan kendaraan.
Iring-iringan kendaraan secara berurutan terdiri dari dua perwira yang mengendarai vorider. Disusul di belakangnya satu unit mobil patroli dan mobil agen. Di mobil agen, duduk empat perwira berpakaian safari, termasuk Komandan Pengawal.
Mobil calon presiden berada di urutan ke empat dalam iring-iringan pasukan pengaman dari Polda Jawa Tengah. Mobil yang berpelat VIP ini diapit empat pasukan polisi berseragam lengkap yang duduk di atas motor tril dan membawa senjata api.
Di belakang sedan VIP adalah mobil cadangan. Di belakang mobil cadangan ini, dua kendaraan roda empat yang berisi lebih dari sepuluh pasukan pengaman berseragam safari. Iring-iringan kembali ditutup dengan satu unit mobil patroli dan dua pasukan motor voreijder.
Adegan ketiga, pasukan pengaman capres ini bergerak menjemput calon presiden dari sebuah hotel. Di tengah jalan, mereka dihadang dan diberondong oleh sekelompok orang bersenjata.
Dengan cekatan, iring-iringan ini berusaha dengan cepat memutar balik. Mobil patroli kemudian bermanuver dengan berbelok 160 derajat bak adegan di film-film balap. Terjadi kontak senjata antara pasukan pengaman dengan sekelompok orang bersenjata.
Adegan keempat, seorang capres sudah dijemput dari Hotel dan sedang menuju tempat kampanye di Lapangan Simpang Lima. Calon presiden segera berkampanye begitu sampai di tujuan. Di tengah-tengah orasi, sekelompok perusuh melempar bom molotov.
Dengan sigap, pasukan segera mengevakuasi capres. Sialnya, menuju tempat evakuasi, pasukan pengaman kembali dihadang sekelompok bersenjata dan terjadi baku tembak. Lagi-lagi, adegan para pasukan pengaman bermanuver di atas kendaraan dipamerkan.
Komandan Pengaman kemudian memutuskan mengambil jalan alternatif yang sudah direncanakan sebelumnya.
Adegan kelima, bertempat di stadion Diponegoro, juga digelar kampanye bagi calon presiden lain. Digambarkan, ribuan pendukungnya sudah berjubel di sana. Sebelum sampai stadion, calon presiden ini dihadang sekelompok masa dan melemparinya dengan benda-benda tumpiul. Rencana kampanye diputuskan batal dan capres tersebut dievakuasi.
Adegan keenam, akibat kelelahan menjalani kampanye, seorang capres jatuh sakit dan perlu segera mendapat perawatan intensif. Dari mobil VIP, capres ini segera dipindahkan ke mobil ambulans. Di tempat lain, satu unit helikopter sudah menunggu mobil ambulans yang membawa capres tersebut untuk dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Utara.
Sialnya lagi, tempat helikopter mendatar tidak aman. Akhirnya diputuskan helikopter tetap mengudara. Dari dalam capung besi tersebut, empat pasukan meluncur dengan seutas tali. Mereka mensterilkan lapangan sebelum Helikopter yang akan membawa capres ke Jakarta.
Semua adegan ini diperagakan di Lapangan Bhayangkara Akademi Kepolisian Jawa Tengah. Di lapangan ini, 155 perwira polisi memperagakan proses evakuasi bagi Capres saat menghadapi masa sulit dalam berkampanye.
Melihat suguhan ini, Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Noer Ali, kegirangan. Dia langsung menyatakan Jawa Tengah siap mengamankan kampanye Pemilihan Presiden 2014.
"Saudara telah menghayati tugas saudara. Kalian telah siap melaksanakan tugas itu. Saya selaku Kapolda menyampaikan terimakasih dan penghargaan saya," kata dia usai melihat simulasi tersebut.
Simulasi ini dihadiri sejumlah petinggi Partai Politik dan petinggi-petinggi TNI Jawa Tengah. "Inilah kesiap-siagaan kami dengan tidak main-main. Kami siap mengamankan capres dan cawapres di Jawa Tengah," ujar Noer Ali menambahkan.
Noer Ali menyatakan simulasi ini menggambarkan skenario yang terjelek dari kampanye calon presiden di Semarang.
"Tapi, mudah-mudahan tidak akan terjadi di Jawa Tengah. Kalau kita bersama-sama TNI, Polri, pimpinan partai, dan masyarakat bersatu membuat kampanye berjalan aman," ungkap Noer Ali.
(kem)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.