Ambruknya bangunan proyek ruko tiga lantai itu diduga akibat kesalahan pondasi dan mengakibatkan tertimbunnya puluhan pekerja konstruksi di bawahnya, (3/6/2014). (ANTARA FOTO/Rio Ferdinanto)
Liputan6.com, Samarinda - Upaya pencarian korban keruntuhan bangunan Ruko (Rumah Toko) Cendrawasih Permai di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sejak kejadian pada Selasa 3 Juni 2014 hingga Jumat (6/6/2014) petang telah berhasil menemukan semua korban.
"Dari 84 orang maka 72 orang selamat dan 12 orang tewas. Korban terakhir ditemukan pada sore ini pukul 18.30 Wita. Dari 72 orang selamat saat ini masih ada 3 orang yang dirawat di RSUD AW Syachranie Kota Samarinda," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (6/6/2014) malam.
Sutopo menjelaskan, sebagian korban telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalimantan Timur. Data korban tewas yang telah diidentifikasi adalah:
1. Kasiran (50) asal Trenggalek, Jawa Timur
2. Abdul Makrub (26) asal Trenggalek
3. Kadori (35) asal Trenggalek
4. Sugianto (35) asal Trenggalek
5. Peron Pamudi (40) asal Trenggalek
6. Surani (25) asal Ponorogo, Jawa Timur
7. Toyo (45) asal Ponorogo
8. Jarwo (45) asal Ponorogo
9. Rudi Surianto (32) asal Ponorogo
10.Toni (35) asal Ponorogo
11.Jono (60) asal Ponorogo
12.Jarno (35) asal Ponorogo
Menurut Sutopo, 7 korban telah dikirim ke Jawa Timur untuk diserahkan kepada keluarga korban. Sisanya akan dikirim berikutnya.
Pada Jumat malam, Kepala BPBD Kota Samarinda memimpin rapat koordinasi untuk evaluasi penanganan lebih lanjut. Evakuasi korban untuk sementara dihentikan karena korban telah ditemukan semua.
Pembersihan material puing-puing bangunan masih akan dilanjutkan. 72 korban selamat meminta agar gaji dibayarkan dan dipulangkan ke Jawa Timur karena trauma. Gubernur Kalimantan Timur telah memerintahkan semua hak pekerja dipenuhi.
(Anri Syaiful)