Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memerintahkan pemisahan mahasiswa dan mahasiswi di setiap universitas yang ada di Mosul, Irak utara.
Perintah kelompok radikal yang kin berganti nama menjadi Negara Islam (IS) itu dilansir media setempat, Al-Sumaria.
Sumber, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Al-Sumaria, bahwa ISIS mengumpulkan petinggi setiap universitas dalam pertemuan. Kelompok itu kemudian memerintahkan kepada petinggi kampus untuk melarang mahasiswa dan mahasiswi bercampur.
Tidak hanya itu, mulai 1 September 2014, jam studi mahasiswa dan mahasiswi di Mosul dibedakan."Mahasiswi belajar mulai pukul 09.00-14.00. Sedangkan mahasiswa belajar mulai pukul 14.00-18.00," tulis media Timur Tengah itu, Jumat (1/8/2014) mengutip sumber dari salah satu universitas di Mosul.
Bahkan, kurikulum yang terkait ilmu pengetahuan, hukum dan politik juga harus diubah, tanpa merinci perubahan yang dimaksud.
Kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu telah menjadi sorotan dunia pada bulan Juli 2014, setelah mereka memproklamirkan Kekhalifahan Islam, dengan al-Baghdadi dibaiat sebagai Khalifah Islam sedunia.
Pada pertengahan bulan Juli 2014, mereka juga mengeluarkan perintah kepada pemilik toko busana, agar menutup wajah boneka.
Tindakan yang dianggap paling ekstrem dari mereka adalah ultimatum kepada warga Kristen di Mosul dengan tiga pilihan. Yakni, pindah keyakinan, membayar pajak khusus atau memilih tewas di ujung pedang. Lantaran ketakutan dengan ultimatum itu, banyak warga Kristen di Mosul melarikan diri.
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.