Bantuan ini diantaranya untuk membeli makanan bagi anak-anak di Korea Utara.
Korea Selatan setuju menyediakan bantuan senilai US$6 juta kepada Korea Utara ditengah buntunya upaya menghidupkan kembali zona industri bersama, Kaesong.
Pihak resmi Korea Selatan mengatakan ini kali pertama dalam waktu dua tahun pemerintah Korsel mengirimkan bantuan ke utara.
Korea Utara yang menderita karena diterjang banjir dalam dua tahun terakhir, bergantung kepada bantuan untuk memberi makan warganya.
Tetapi, bantuan dari Seoul telah dihentikan karena buntunya pembicaraan mengenai ambisi Korea Utara atas persenjataan nuklir.
Bantuan ini akan dikirim melalui badan PBB yang mengurusi anak-anak, Unicef, untuk diberikan vaksin, peralatan medis dan makanan bagi anak-anak.
Peristiwa ini menandai perubahan dalam hubungan kedua negara yang telah berbulan-bulan mengalami kebuntuan politik, kata wartawan BBC di Seoul, Lucy Williamson.
Namun, hubungan antara kedua negara ini tetap berada dalam tahap saling ketidakpercayaan, tambah Lucy.
Pembicaraan tentang operasi melanjutkan di zona industri bersama Kaesong berakhir pada kebuntuan.
Seoul sebelumnya mendesak Pyongyang agar setuju untuk tidak menutup kompleks lagi secara sepihak.
Zona ini ditutup mulai April tahun ini ketika Korea Utara menarik para pekerjanya karena tingginya tensi diplomatik akibat percobaan nuklir negara itu.
Klik Pyongyang tidak merespon tawaran Seoul pada 29 Juli lalu untuk melakukan "perundingan akhir" untuk memulai kembali zona ini.
Pada Rabu (07/08) sekitar 500 pekerja Korea Selatan dan pemilik pabrik menggelar protes di perbatasan kedua negara menuntut dibukanya kembali zona ini.
Zona industri Kaesong, yang terletak di dalam wilayah Korea Utara, adalah simbol utama kerjasama kedua Korea dan menjadi nafkah utama bagi Pyongyang.
Lebih dari 120 produsen Korea Selatan mempekerjakan sekitar 53.000 warga Korea Utara di zona yang telah beroperasi selama satu dekade itu.
