BERKAITAN dengan persoalan kondisi kesehatan jemaah haji yang sudah memiliki penyakit, diharapkan mereka membawa rekomendasi obat ahli spesialis masing-masing. Hal ini sangat penting untuk petugas kesehatan maupun jemaah haji itu sendiri.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Fidiansjah, Sp. KJ, MPH mengatakan jemaah haji yang sudah memiliki penyakit sebelum keberangkatan haji disarankan membawa obat mereka masing-masing.
"Sehingga itu yang disarankan kalau memang sudah membawa penyakit dari Tanah Air. Dokter yang merawat mereka selama ini di Tanah Air diberikan kesempatan untuk menjadi pemberi rekomendasi kesehatan jemaah tersebut,"ujarnya kepada Okezone di Jakarta, baru-baru ini.
Ia menambahkan, keterangan kesehatan yang diberikan dokter jemaah haji yang sudah memiliki penyakit tersebut nanti akan dicatat di Buku Kesehatan Haji. Jadi, hal tersebut akan lebih mudah bagi petugas kesehatan di puskesmas maupun petugas kesehatan di Arab Saudi memberikan pelayanan untuk mereka plus obatnya.
Menurutnya, terkadang jemaah sudah tahu memang sudah disiapkan petugas dan obat-obatan, akhirnya hal ini membuat mereka tidak membawa sendiri obat yang dibutuhkan. Padahal, menurut Dr Fidi ada satu kondisi yang disebut dengan efek sugesti. Misalkan, orang tersebut sudah terbiasanya menggunakan merk tertentu dan kemudian diganti merk lain dengan jenis obatnya sama, tetapi menimbulkan keraguan dari mereka, hal itu yang disebut efek sugesti, sehingga orang tersebut merasa obatnya tidak manjur dan sebagainya.
Jadi, himbauan untuk jemaah yang sudah memiliki penyakit, sebaiknya bawa surat keterangan pemeriksaan dari dokter yang merawat dan bawa obatnya supaya nanti tidak menjadi masalah.
"Di sana petugas kesehatan tidak mungkin memberikan variasi obat yang begitu beragam seperti di Indonesia, karena petugas memilih obat yang disebut generik,"jelasnya. (ind)