Pages

Selasa, 24 Juni 2014

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage 
At Home Yoga Retreat

Everything you need to enjoy a weekend yoga retreat in your own home!
From our sponsors
Kasus Kekerasan Tak Rampung, Kompolnas Terbang Ke Yogyakarta
Jun 23rd 2014, 21:49

YOGYAKARTA - Maraknya kasus kekerasan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tak kunjung tuntas, membuat Kompolnas geram. Tiga anggota Kompolnas terbang ke Yogyakarta untuk menelisik berbagai masalah kekerasan tersebut.  
 
Mereka Andrianus Eliasta Meliala yang juga Kriminolog Universitas Indonesia, Syarudin Cut Ali selaku Sekretaris Kompolnas, dan M Naser sebagai Komisioner Kompolnas.
 
"Kita mencari fakta-fakta kekerasan yang terjadi di Yogyakarta, khususnya kasus yang menyinggung intoleransi," uja Syarudin membuka keterangan pada wartawan, Senin (23/6/2014).
 
Ketiganya melakukan dialog dengan beberapa LSM seperti Makaryo (Masyarakat Anti Kekerasan Yogyakarta), hingga Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta di Kantor Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) UII Yogyakarta, Jalan Jeruklegi, Gang Bakung, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
 
"Kita menerima informasi dari masyarakat, ada 27 kasus yang belum selesai di Polda DIY. Kita datang ke Yogyakarta untuk klarifikasi," imbuh M Naser.
 
Kompolnas berusaha mencari akar masalah kekerasan di Yogyakarta. Sebab, laporan yang masuk ke Kompolnas, Polda DIY dianggap tidak netral, tidak serius, dan tidak mampu menyelesaikan masalah kekerasan di Yogyakarta.
 
"Kita belum punya jawaban dan solusi, nanti selesai dialog dengan Gubernur (Sri Sultan Hamengkubuwono X), dan Kapolda (Brigjen Pol Haka Astana) baru bisa menyimpulkan akar masalah," ujar Naser.
 
Setelah dipelajari, lanjutnya, Kompolnas akan memberikan rekomendasi dalam mengurai masalah kekerasan di Yogyakarta. "Rekomendasi tidak langsung setelah dialog. Rekomendasi juga tidak semuanya terbuka, bisa rekomendasi tertutup," imbuhnya.
 
Sementara Andrianus mengurai banyak sebab, kasus kekerasan itu terjadi, seperti di Yogyakarta. "Kasus kekerasn itu banyak penyebabnya, ada dari Sumber Daya Manusia (anggota Polda DIY), mungkin tak ada dana, dan beragam lagi sebabnya," katanya.
 
Meski demikian, kasus yang sudah terjadi wajib diselesaikan Kepolisian, khususnya Polda DIY. Minimal, lanjutnya, ada penjelasan proses kasus yang tengah ditangani. Sehingga, masyarakat luas, minimal korban dari kekerasan itu mengetahui tindakan yang dilakukan polisi.
 
Selanjutnya mereka melakukan dialog dengan Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan, Danurejan, da n dialog dengan Kapolda DIY di Mapolda DIY Jalan Linggar Utara, Sleman, DIY.
 

(hol)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions