Evans Dimas saat dikepung pemain Myanmar U-19 (Foto: Heru Haryono/OKEZONE) JAKARTA - Timnas Indonesia U-19 gagal memenangkan uji coba pertama mereka usai lawatan dari Timur Tengah. Namun bagi pelatih Indra Sjafri, banyak pelajaran yang dapat diambil dari pertandingan tadi.
Memang pada pertandingan tadi permainan terbaik Evan Dimas Dharmono dkk. hilang dari pandangan mata. Hal tersebut dikarenakan trio lini tengah Timnas terisolasi sepanjang pertandingan. Evans Dimas dan Zulfiandi praktis minim pergerakan di babak pertama, hanya Hargianto yang aktif mengalirkan bola bola timnas.
Masuknya Paulo Sitanggang sedikit banyaknya membantu lini tengah menjadi lebih hidup. namun tetap saja Evans di kunci rapat rapat pemain Myanmar. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Indra Sjafri yang mengatakan stagnannya pergerakan dari lini tengah Indonesia malam ini membuat distribusi bola dan taktik tidak berjalan lancar.
"Evan Dimas tidak berkutik malam ini. Kemanapun ia bergerak dan akan membuat sebuah aksi pasti selalu dibayang-bayangi pemain lawan. Ini adalah pengalaman baru bagi Evans sendiri dan kami akan membahasnya besok dengan tim pelatih juga dengan Evans. dia harus belajar bagaimana keluar dari tekanan seperti itu," jelas Indra Sjafri saat jumpa media usai pertandingan di Gelora Bung Karno, Senin (5/5/2014).
"Pada babak pertama praktis tiga pemain tengah tidak dapat melakukan apa-apa. Evans selalu dijaga dan Zulfiandi tidak banyak memberikan kami pergerakan yang dibutuhkan. Masuknya Paulo lebih memberikan kami ruang di tengah karena ia mau bergerak dan melakukan mobilitas. Semua pemain mendapatkan pelajaran yang berharga," lengkap sang juru taktik. (fir)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.