
Duo Ducati, Nicholas "Nicky" Patrick Hayden (kanan) & Andrea Dovizioso (Foto: MotoGP.com)
BORMES LES MIMOSAS – Dengan adanya Valentino Rossi dua musim lalu pun, Ducati gagal total bersaing dengan tim-tim pabrikan Jepang di MotoGP. Musim ini Rossi comeback ke Yamaha dan lowongnya spot pun diisi eks-rider Yamaha lainnya, Andrea Dovizioso.
Walau pada awalnya kehadiran Dovi – sapaan santai Dovizioso, memperlihatkan perkembangan, tapi jelang akhir musim ini tim asal Italia itu kembali stagnan. Mantan bos Dovi di Yamaha Tech3, Hervé Poncharal pun menyatakan, publik mulai melihat Ducati sebagai bahan tertawaan.
Tapi Poncharal mengaku tak sepakat dan tetap menolak opini-opini konyol terhadap Ducati. Apalagi Ducati merupakan tim pabrikan – bukan sekadar tim satelit, apalagi CRT (Claiming Rule Teams).
"Semua orang sekarang mulai menertawakan Ducati dan kedua pembalapnya – mengatakan bahwa mereka jauh tertinggal. Tapi buat saya mereka tak tertinggal jauh," ujar Poncharal seperti dilansir Crash, Sabtu (2/11/2013).
"Mereka jauh dari klaim konyol yang dilayangkan banyak orang. Ducati adalah motor pabrikan. Nicky (Hayden) dan Dovi, keduanya pembalap yang cepat," imbuhnya.
Buat Poncharal, Hayden dan Dovi hanya masih butuh waktu untuk memahami lebih jauh tentang motornya. Bicara waktu dan pemahaman, Poncharal juga teringat dengan dua debutan musim ini yang punya dua hasil berbeda jauh – salah satunya anak buahnya sendiri, Bradley Smith.
Smith memang dikatakan Poncharal masih dalam tahap belajar dan jelang GP Valencia mendatang, akan jadi kans terakhirnya mencuri ilmu dari Cal Crutchlow, sebelum bertindak jadi pemimpin tim menemani debutan musim depan, Pol Espargaro.
Rookie lainnya, tentu semua sudah tahu, siapa lagi kalau bukan Marc Márquez. Debutan Repsol Honda ini diakui Poncharal, mendobrak kebiasaan "adaptasi semusim" untuk seorang debutan di kelas MotoGP bertahun-tahun lamanya.
"Di MotoGP, Anda butuh setahun untuk belajar, dan kemudian beraksi (di musim berikutnya). Sekarang MotoGP memiliki Marquez yang membuktikan itu salah! Tapi jangan katakan bahwa Márquez itu ET (Extra-Terresterial – Alien), karena dia manusia, tapi dia memang merupakan fenomena," tutup Poncharal.
(raw)