Pages

Sabtu, 02 November 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com 
Photoshop - Beauty Retouching

Learn how to improve your photoshop retouching skill and knowledge in 21 easy techniques! Take this course for just $25.
From our sponsors
BIN Minta Klarifikasi AS Soal Spionase di Indonesia
Nov 2nd 2013, 02:09

Created on Saturday, 02 November 2013 09:09 Published Date

Jakarta, GATRAnews - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan, pihaknya telah memanggil koleganya di badan intelijen Amerika Serikat untuk mengonfirmasi laporan adanya penyadapan terhadap Indonesia.

"Langkah-langkah yang kita ambil sekecil apa pun informasi itu harus ditindaklanjuti, BIN telah memanggil perwakilan counter-partnya (timpalannya) dari badan intelijen Amerika Serikat di Jakarta," kata Marciano, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).

Namun Marciano, sebagaimana dilaporkan Antara, tidak mengelaborasi lebih lanjut keterangan yang diperoleh BIN dari timpalannya terkait laporan penyadapan itu.

Menurutnya, informasi penyadapan itu berawal dari pengungkapan aksi pengawasan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat oleh Edward Snowden. Informasi itu terus bergulir, sejak informasi yang menyebutkan penyadapan para kepala pemerintahan dalam Pertemuan Puncak G20 hingga informasi terakhir yang menyebutkan 90 negara telah disadap, termasuk Indonesia.

Marciano menegaskan, aksi penyadapan tidak dibenarkan dalam tata kelola hubungan antarnegara serta norma yang berlaku di dunia internasional.

"Penyadapan itu di mana-mana tidak dibenarkan. Apabila Indonesia menyadap di suatu negara, akan ada keberatan ketidaksukaan dan akan berimplikasi pada hal-hal lainnya," katanya.

Oleh karena itu, menurut Marciano, saat ini Pemerintah Indonesia sedang meminta klarifikasi melalui Kementerian Luar Negeri.

"Setelah itu nanti kita lakukan upaya lain mencari keterangan lain apakah betul indikasi mengarah pada penyadapan itu. Apabila ada, saya dorong langkah diplomatik oleh Kemlu," katanya.

Marciano mengatakan, di semua kedutaan besar atau perwakilan asing sesungguhnya terdapat perwakilan intelijen yang secara terbuka mewakili suatu negara terkait, termasuk Indonesia. Namun keberadaan perwakilan itu adalah untuk menjalin kerja sama di bidang intelijen.

"Itu mitra kita... kerja sama intelijen antar negara sahabat," katanya. (TMA)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions