DUA kali harus menghadapi
pressure test, membuat Melitta (23, Jakarta) kelelahan. Bahkan, diakuinya kegagalannya masuk di top three karena kelelahan.
"Pressure test 2 kali bikin stamina lelah, apalagi cuaca panasnya terasa banget," ucap Melitta.
Menurutnya, banyak energi dan pikirannya yang terkuras. Apalagi, Melitta harus banyak menguras tenaga demi menghasilkan makanan yang terbaik. "Bikin masakan itu kan bukan cuma pakai tenaga, tapi pikiran pun terkuras jadinya stamina aku sudah lelah," paparnya lagi.
Melitta merasa kegagalan di babak top four sangat diterimanya sebab kemampuan terbaik sudah diberikannya.
"Kalau kalah gue terima, berada di empat besar itu sama rata dan saya terima kalau kalah," tegasnya.
Keberadaan di MasterChef membuatnya banyak mendapatkan ilmu memasak, terlebih dirinya jadi lebih termotivasi untuk memasak lebih jauh lagi.
"Ikut masterchef banyak menambah masak, teknik, pengetahuan dan belajar lebih banyak. MasterChef itu seperti sekolah memasak," tutupnya.
"Soal timing yang di khawatirkan, apalagi cuaca panas jadinya gerah. Khawatir pas pesanan datang, preparation belum selesai," timpal Melitta.
Setelah beberapa jam memasak dan konsumen pun mulai pulang, maka para kontestan top four ini pun akan diberi nilai oleh para Chef dari restoran yang mereka masak.
Dari hasil memasak, maka nilai untuk William (21, Jakarta) adalah 38 point, Rissa (26, Jakarta) mendapatkan 37 point, Melitta (23, Jakarta) sebanyak 26 point serta Brian (24, Solo) adalah 32 point. (crl) (ftr)