Pages

Kamis, 08 Agustus 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com 
Jualan Kue Lebaran, dari Untung Rp200 jadi Rp80 Juta
Aug 7th 2013, 19:25

KISAH SUKSES

Kamis, 08 Agustus 2013 02:25 wib

Rezkiana Nisaputra - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)Ilustrasi. (Foto: Okezone)

Bekerja menjadi karyawan biasa dengan gaji pas-pasan, membuat sepasang suami istri ini berpikir dan memutar otak bagaimana cara memenuhi kebutuhan rumah tangganya seiring harga-harga kebutuhan bahan pokok yang setiap saat selalu mengalami kenaikan.

Sang istri yang hobi memasak dan senang membuat kue kering memiliki ide untuk menyalurkan hobinya dengan membuat usaha kue kering kecil-kecilan yang nantinya akan dititipkan di warung dekat rumah mertuanya yakni di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Tahun 2007 sang suami yang bernama Hendra dan sang istri yang bernama Risky Alsany memikirkan bagaimana cara mengembangkan bisnis kue keringnya tersebut agar lebih berkembang. Pasalnya, kue kering yang dititipkan di warung dekat rumah mertuanya tersebut hanya untung Rp100-Rp200 saja per satu kuenya.

Namun karena semangat kedua pasangan ini tinggi dan ingin memperlebar usahanya tersebut, sedikit demi sedikit keuntungan yang terbilang kecil ini ditabung dan menghasilkan uang Rp250 ribu.

?"Waktu dititipkan di warung itu untungnya sih Rp100-Rp200 satu kuenya tapi sama istri saya di tabung sampai sekitar Rp250 ribu, terus saya bilang kenapa enggak coba melebarkan sayap pemasaran, tidak cuma di warung dan akhirnya dititipkan di koperasi tempat saya bekerja, ini terus berjalan sampai setahun, tahun 2008," ujar Hendra kepada Okezone, saat bercerita kisah suksesnya menjadi pengusaha kue kering.

Sang istri yang hanya bekerja sebagai pengajar bahasa inggris di sebuah play group kawasan Bintaro, di mana sebagai suami yang setia, Hendra yang setiap sorenya selalu menjemput istrinya dari Sudirman, yang merupakan kantor tempatnya bekerja menuju Bintaro dengan menggunakan sepeda motor dan kembali pulang ke Lenteng Agung.

"Kehujanan, macet  dan kelelahan sudah menjadi santapan saya sehari-hari. Sebagai keluarga yang masih pas-pasan, walau double income tetapi kan saya masih ada tanggungan adik kuliah dan cicilan kendaran bermotor yang masih serba prihatin," curhatnya.

?Saat bulan suci Ramadan datang, Hendra dan istri memutuskan untuk membuat kue kering lebaran. Mengingat sang istri yang senang sekali membuat kue, tentu Hendra sangat men-support istrinya habis-habisan.

Melalui keahlian Hendra di bidang digital marketing, dia mulai bergerilya di dunia maya, yakni melalui Facebook. Alhamdulillah, melalui kerja kerasnya, saat itu sangat luar biasa karena dagangan kue keringnya laris hingga 156 toples.

"Walau harus berjibaku pulang kantor ke Pasar Minggu beli bahan kue dan toples untuk kue dan begadang jaga oven sampai jam 01.00-03.00 WIB, bangun lagi untuk sahur, dengan modal tabungan jualan kue yang dititipkan ke warung-warung," ucap dia.

Setelah terkumpul dana cash sebesar Rp1,8 juta dari hasil penjualan kue keringnya. Hendra bersama istri terus memutar otaknya untuk kembali mengembangkan bisnisnya itu.

"Saya orangnya kan tidak bisa diam walau sambil bekerja tapi otak berputar terus kira-kira bisnis apa nih setelah Lebaran yang tetap exist. Karena kalau kue kering hanya sesaat Lebaran saja," ungkap Hendra.

?Akhirnya kesempatan bisnis kedua datang, sepupunya yang bertempat tinggal di Depok yang saat itu resign dari tempat kerjanya di Sanyo, Cimanggis yang memang jagonya bisnis. Sepupunya mengajak berbisnis dengan menggabungkan modalnya untuk berbisnis busana muslim yang saat itu setor modal Rp500 ribu menjadi total Rp1 juta dapat 20 potong baju muslim.

"Saya ambil 10 potong dia ambil 10 potong. 'Sudah sana kamu pasarkan', tapi saya bingung juga Mandarinnya, masa cowok jualan busana muslim cewek. Tetapi sudah terlanjur basah pantang surut setelah layar terkembang, lewat Facebook dan blog, saya kembali pasarkan busana muslim," tutur Hendra.

Atas bisnis barunya tersebut, ia mengutarakan dalam sebulan pertama omsetnya mencapai Rp950 ribu, lalu di bulan kedua menjadi Rp1,9 juta dan ternyata di setiap bulannya omzetnya selalu naik. Ternyata pemasaran melalu jejaring sosial seperti Facebook dan dibantu blog bisnis itu lebih maksimal. Mengingat penjualannya lebih laris melalui dunia maya, dia mencoba  kembali memasarkan bisnisnya tersebut dengan membuat web sendiri yang bersitus baju-bajumuslimah.com.

"Beli domain dan hosting, bulan ketujuh omzet saya itu sudah di atas Rp5 juta per bulannya," imbuh Hendra.

?Melihat omzetnya yang terus berkembang saat itu dia berkata pada istrinya untuk berhenti kerja demi mengurus dagangannya itu yakni menjadi customer service dan Hendra sendiri sebagai team marketing dan merangkap kurir.?

"Saat itu istri saya bilang mana cukup omzet masih Rp5 juta ke depan apakah omzet akan tetap terus atau turun. Kata saya, 'ya sudah saya jalanin dulu sembari kerja, merangkap CS, marketing'," jelas dia.

"Memasuki bulan kesepuluh, omzet itu tembus Rp15 juta saat itu sekitar pertengahan 2009. Baru saat omzet di atas Rp15 juta istri saya mau bakar kapal berhenti kerja, dan menjadi customer service di usaha ini, dan saat Lebaran tahun 2009 omzet kami tembus hingga Rp70-80 juta dengan makin bertambahnya agen-agen kami di luar daerah bahkan dari luar negeri," pungkasnya. ()

Berita Selengkapnya Klik di Sini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions