Pages

Kamis, 08 Agustus 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com 
Merpati Rugi pada Semester I Senilai Rp 413 Milyar
Aug 7th 2013, 08:30

Created on Wednesday, 07 August 2013 15:09 Published Date

Pesawat Merpati Nusantara Airlines (GATRA/Karvarino)Jakarta, GATRAnews - PT Merpati Nusantara Airlines membukukan kinerja keuangan yang semakin memburuk. Pada semester pertama tahun ini, maskapai penerbangan pelat merah ini mengalami rugi bersih senilai Rp 413 milyar. Angka tersebut lebih tinggi Rp 53 milyar dibanding rugi bersih periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 360 milyar.

Dalam laporan keuangan yang diterima GATRAnews, Rabu (7/8), Merpati yang masih dalam lilitan utang Rp 6,5 triliun ini mengalami kerugian yang jauh dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Merpati 2013 dengan maksimal kerugian mencapai Rp 163 milyar. Kerugian bersih tersebut diakumulasikan dari kerugian usaha dan kerugian di luar usaha.

Jika dijabarkan, Merpati mencatat kerugian usaha mencapai Rp 233 milyar pada semester I 2013. Kerugian tersebut jauh diatas target RKAP sebesar Rp 80 milyar. Sementara, kerugian di luar usaha Merpati mencapai Rp 180 milyar, lebih tinggi dari RKAP 2013 sebesar Rp 163 milyar. Sedangkan, pendapatan usaha Merpati hanya mencapai Rp 823 milyar pada semester I 2013. Pendapatan tersebut hanya mencapai 6% dari target RKAP 2013 sebesar Rp 1,2 triliun.

Kerugian tersebut disebabkan karena jumlah fleet yang ditargetkan tidak tercapai yakni hanya sebesar 20.36 pesawat dari target 27.83 pesawat serta kinerja penjualan yang dilihat dari tingkat isian penumpang (load factor) hanya berada pada kisaran 81% dari target RKAP 2013 yang mencapai 85%.

Berbagai upaya tengah dilakukan Kementerian BUMN untuk dapat menyelesaikan masalah utang Merpati. Salah satunya dengan mengganti direksi Merpati. Ketika terpilih, Direktur Utama Merpati yang baru, Asep Eka Nugraha memiliki program jangka pendek dalam membenahi keuangan Merpati.

"Langkah kita pertama harus stabilisasi cash flow kita, bagaimana sistem operasi dan restrukrisasi harus berjalan bersama," kata Asep kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Menurut Asep, menyikapi kondisi keuangan Merpati saat ini perlu adanya pendekatan dengan para kreditur guna mencari cara dalam melunasi utang Merpati. "Kita berkoordinasi dengan mereka. Untuk Pertamina, kita sudah bertemu dan mendapat solusinya dengan mencicil utang bahan bakar," ujar Asep.

Selain dengan PT Pertamina, perseroan memiliki utang ke sejumlah BUMN lainnya antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Angkasa Pura I dan II, PT Jasindo, dan pihak lainnya. Direncanakan, manajemen Merpati akan menemui para kreditur tersebut dalam waktu dekat ini.

Sebagaimana diberitakan, pada 31 Juli, Kementerian BUMN mengangkat Asep Eka Nugraha menjabat Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines. Penggantian Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo ditetapkan melalui surat Menteri BUMN Dahlan Iskan bernomor SK-317/MBU/2013.

Selain menujuk Direktur Utama, Kementerian BUMN juga memilih dua Direktur baru yakni Direktur Keuangan Daulat Musa dan Direktur Produksi Harjo P. Soerjokoesoemo yang merangkap sebagai Direktur Teknik, Niaga dan Operasi.

Adapun direksi sebelumnya terdiri atas Rudy Setyopurnomo (Direktur Utama), Sutan Banuara (Direktur Niaga), Doni Suherman (Direktur Keuangan dan Administrasi), Denny Satrio Trihandoko (Direktur Operasi), Priharyono (Direktur Teknik). (*/DKu)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions