Aktivis pro-Cina mengibarkan bendera di Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur.
Cina menolak berdiskusi dengan Jepang mengenai perselisihan wilayah teritorial Laut Cina Timur, dan menuduh diskusi itu hanya "omong kosong."
Komentar itu dinyatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Li Baodong, ketika ditanyakan mengenai kemungkinan pemimpin kedua negara itu bertemu dalam pertemuan pemimpin G20 minggu depan.
Jepang telah mengindikasikan ingin melakukan lebih banyak dialog dengan Cina mengenai masalah yang membuat hubungan kedua negara menjadi sangat tegang ini.
Kedua belah pihak mengklaim kepemilikan serangkaian pulau di Laut Cina Timur.
Jepang, yang mengontrol kepulauan yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China, Klik membeli tiga pulau di sana dari pemilik swasta Jepang tahun lalu -sebuah langkah yang membuat marah China.
Sejak itu, kapal pemerintah China telah berlayar keluar masuk wilayah yang disebut Jepang adalah bagian dari perairan di sekitar kepulauan itu, Klik memicu kekhawatiran terjadinya bentrokan atau ketegangan yang disengaja.
Tiga kapal penjaga pantai Cina juga didapati berlayar ke perairan sekitar pulau-pulau pada hari ini, kata kedua belah pihak.
"Pertemuan antara pemimpin bukan hanya untuk berjabat tangan dan mengambil foto, tapi untuk menyelesaikan masalah," kata Li.
"Jika Jepang ingin mengatur pertemuan untuk menyelesaikan masalah, mereka harus berhenti dengan omong kosong dan melakukan hal-hal yang berguna."
Belum ada tanda ketegangan serius lainnya diantara kedua negara itu, laporan wartawan BBC Martin Patience dari Beijing.
