JAKARTA - Penggusuran PKL Tanah Abang yang dilakukan oleh Pemprov DKI dan berujung perseteruan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Wakil Ketua DPRD Haji Abraham "Lulung" Lunggana, hingga kini belum tuntas.
Menanggapi hal itu, Partai Gerindra yang mengusung Ahok dalam Pilgub Jakarta, sepakat dengan gaya keras mantan Bupati Belitung Timur untuk menertibkan PKL dengan memindahkannya ke Blok G Pasar Tanah Abang.
"Dia kan memang pengurus DPP Gerindra. Salah satu Ketua. Untuk menghadapi situasi seperti sekarang memang diperlukan gaya seperti itu," kata Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon, kepada wartawan, di kediaman Jimly Ashidiqqie, Jalan Margasatwa, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2013).
Dijelaskannya, kalau Ahok mengambil gaya lembek dalam mengurusi masalah PKL pasti nantinya dia akan dikritik juga. Namun, kata dia, permasalahan bukan terletak pada sikap keras atau lembek untuk menyelesaikan masalah ini.
"Itu masalah gaya sih, kita harus kembali ke substansinya dulu. Substansi yang dikemukakan benar atau salah," ujarnya.
Sikap keras Ahok dalam mengusur PKL, sambung Fadli, memang sangat dibutuhkan saat ini dalam menegakkan hukum dan ketertiban di masyarakat. Sehingga, apa yang dilakukannya dia sudah sangat benar.
"Patokannya itu yang dipakai, itu yang harus dilakukan. Style orang memang berbeda-beda. Ada yang kalem, ada yang tegas. Sejauh ini apa yang disampaikan Ahok itu hampir semuanya benar. Jadi, kalau dia salah pasti akan dituntut. Dia punya dasar yang cukup kuat," jelasnya.
Terkait adanya warga yang memprotes Ahok karena terlalu arogan dalam menggusur PKL, Fadli berharap mantan anggota DPR tersebut bisa lebih bijak, namun jangan sampai menurunka kualitas dalam memperbaiki Jakarta.
"Kalau tidak dengan cara seperti itu, jangan-jangan tak terjadi perubahan," tegasnya.
(lam)