BANDUNG – PT Liga Indonesia (PT LI) akhirnya mengeluarkan keputusan terkait nasib pertandingan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Laga panas antara keduanya akan digelar pada Rabu (28/8/2013) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta.
Kepastian lokasi pertandingan diketahui Persib melalui surat PT LI tanggal 21 Agustus yang diterima Kamis (22/8) siang. Pada surat bernomor 1150/Liga/VIII/2013 itu, PT LI menyetujui permohonan Persija untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo, Sleman saat menjamu Persib Bandung, sekaligus Pelita Bandung Raya (PBR) tiga hari setelahnya.
PT LI juga meminta Persija segera mengoordinasikan penggunaan stadion tersebut dengan pihak terkait; seperti tim tamu, pengelola stadion, aparat keamanan dan pengurus PSSI setempat untuk menjamin keamanan serta ketertiban pertandingan. Surat tersebut ditandatangani CEO PT LI, Djoko Driyono.
"Sejak awal kami siap bertanding melawan Persija dimanapun, asal tidak di Jakarta, mau di Papua juga kami siap. Karena kalau di Jakarta dikhawatirkan penyerangan oleh The Jakmania terulang. Kasus (penyerangan bus Persib) kemarin saja belum ada hasil penyelidikannya dari Polda Metro Jaya," ucap Manajer Persib Umuh Muchtar.
Di saat yang hampir bersamaan, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengeluarkan sanksi kepada Persija terkait insiden penyerangan bus Persib dua bulan lalu. Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan klub berjuluk Macan Kemayoran itu dikenai denda sebesar Rp 50juta.
Panpel Persija dianggap tidak mampu memberi rasa aman dan nyaman bagi Persib selaku tim tamu. Komdis PSSI juga memerintahkan PT LI menghitung pengeluaran Persib selama di Jakarta, untuk kemudian diganti oleh Persija. Selain itu, Persija dikenai sanksi satu pertandingan tanpa penonton dan hukuman percobaan dalam lima laga kandang.
Namun, Komdis PSSI tidak hanya menindak Macan Kemayoran. Komisi yang diketuai Hinca Pandjaitan itu memberikan peringatan keras kepada Persib selaku tim tamu. Skuad Pangeran Biru dianggap lalai karena tidak mengirimkan perwakilan ke SUGBK untuk melaporkan insiden yang mereka alami pada pengawas pertandingan.
Terkait keputusan Komdis PSSI, Umuh mempertanyakan peringatan keras yang ditujukan pada tim kebangaan warga Bandung dan Jawa Barat ini. Menurutnya, situasi berbahaya dan kondisi panik saat penyerangan terjadi, tidak memungkinkan Persib mengirim wakilnya ke lokasi pertandingan.
"Masalah hukuman untuk Persija itu urusan mereka lah. Tapi terkait peringatan keras pada Persib, saya juga aneh. Bayangkan, saat itu kami semua ada di dalam bus, yang dilempari dengan batu dan bom molotov oleh ratusan orang. Tapi masih harus ada wakil yang datang melapor ke pengawas pertandingan, gak mungkin lah. Siapa yang jamin perwakilan kami itu bisa selamat, masih untung kami semua lolos. Lagi pula kan saya langsung telepon sana-sini, termasuk pengurus PSSI terkait penyerangan itu," ungkap Umuh.
Seperti diberitakan sebelumnya, laga panas antara Persija melawan Persib semula akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 22 Juni lalu. Namun pertarungan urung digelar karena bus pemain Persib diserang ratusan pendukung Persija dalam perjalanan menuju stadion. Insiden itu terjadi saat skuad Pangeran Biru baru saja keluar dari hotel tempat mereka menginap, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Menerima serangan sporadis, Persib mengalihkan tujuan ke rest area KM 19 Tol Jakarta-Cikampek. Akibat insiden tersebut, bus yang ditumpangi Persib mengalami kerusakan, mayoritas berupa kaca kendaraan yang pecah. Beberapa pemain dan official skuad Pangeran Biru juga mengalami luka ringan (Gugum Rachmat/Koran SI/min)
