DINAMISNYA perkembangan teknologi dan ekonomi belakangan ini membuat semua harus dilakukan serba cepat. Tak jarang, kebiasaan itu pun membuahkan serangan panik.
Sejatinya, serangan panik harus dihindari semua orang. Pasalnya saat seseorang berada dalam kondisi ini, segala potensi yang mereka miliki tak akan muncul ke permukaan. Alhasil, aktivitas harian bisa terganggu akibat kenyataan tak sesuai dari perkiraan. Umumnya, serangan panik ini ditandai dengan jantung mendadak berdetak cepat, berkeringat, lemas dan pusing.
Selain beberapa tanda serangan panik di atas, masih banyak lagi tanda lain serangan panik. Ulasan lengkapnya berikut ini, seperti dilansir Healthmeup.
• Mendadak jantung berdetak cepat (palpitasi)
• Mendadak sakit dada
• Tiba-tiba mengalami sakit perut
• Pusing, pusing kepala ringan, dan mendadak perut merasa mual
• Kesulitan bernapas
• Kesemutan atau mati rasa di tangan
• Tubuh mendadak panas atau kedinginan
• Sensasi mimpi atau adanya distorsi persepsi
• Munculnya pemikiran untuk melarikan diri dari tekanan
• Takut kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang memalukan
• Muncul pemikiran takut mati
• Muncul teror dari perasaan sendiri bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi dan tak berdaya mencegahnya.
Sementara itu, penyebab serangan panik ini sendiri tak ada yang tahu persis mengapa bisa terjadi. Gangguan panik sering ditemukan keluarga yang memiliki riwayat yang sama, dan ini bisa dikatakan bahwa warisan (gen) dimana memainkan peran yang kuat dalam menentukan siapa yang akan mengalami serangan jantung. Namun, banyak orang yang tak memiliki riwayat keluarga gangguan juga memilikinya, dimana umumnya dipicu oleh penyakit fisik, stres hidup berat, atau mungkin obat-obatan yang meningkatkan aktivitas di bagian otak yang terlibat dalam reaksi ketakutan. Di samping itu, peningkatan frekuensi serangan panik sudah terlihat pada beberapa wanita selama fase kehamilan. (ind)