Pages

Senin, 26 Agustus 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com 
Protect Yourself & Family

Never walk alone again with MyForce personal security you keep on your smartphone. Our 5-Diamond CSAA Monitoring Agents instantly monitor all alerts 24/7 nationwide.
From our sponsors
Tim penyidik PBB ditembaki di Damaskus
Aug 26th 2013, 14:02, by BBC Indonesia

PBB

Penembak gelap menembak salah satu kendaraan yang membawa penyidik PBB.

PBB mengatakan tim penyidik senjata mereka ditembaki di ibukota Suriah, Damaskus, namun tidak ada penyidik yang terluka.

Juru bicara Sekjen Klik PBB menyebutkan salah satu kendaraaan yang digunakan penyidik ditembak beberapa kali oleh penembak gelap di kawasan penyangga yang terletak di antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kelompok pemberontak Klik Suriah.

Dia menambahkan para penyidik yang berada dalam kendaraan itu tidak terluka dan akan kembali ke tempat pemeriksaan setelah mengganti kendaraan.

Tim berkunjung ke lokasi tempat dugaan penggunaan senjata kimia di kawasan pinggiran ibukota Damaskus untuk mengumpulkan bukti-bukti.

Mereka rencananya akan memeriksa puing-puing dan mengambil sampel tanah, darah, maupun jaringan tubuh untuk uji laboratorium.

Klik Presiden Bashar al-Assad sudah memberi izin kepada tim penyidik PBB untuk datang ke negaranya beberapa hari setelah munculnya tekanan internasional.

"Mereka menunjukkan gejala-gejala seperti kejang, kemudian ada air liur berlebihan, pupil mata mengecil dan pandangan kabur serta gangguan pernafasan."

Bagaimanapun Amerika Serikat dan Inggris mengatakan banyak bukti yang sudah dihancurkan dalam waktu lima hari setelah dugaan penggunaan senjata kimia terhadap kelompok perlawanan.

Sementara itu Presiden lembaga bantuan kesehatan, MSF, Doktor Unni Karunakara yang sedang berkunjung ke Jakarta mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa mereka mendapat laporan tiga rumah sakit di Damaskus yang didukung MSF didatangi ribuan pasien dengan gejala neurotoksin dalam waktu kurang dari tiga jam pada Rabu 21 Agustus 2013.

"Mereka menunjukkan gejala-gejala seperti kejang, kemudian ada air liur berlebihan, pupil mata mengecil dan pandangan kabur serta gangguan pernafasan," jelasnya kepada wartawan BBC Indonesia, Pinta Karana.

Bagaimanapun Karunakara menegaskan bahwa MSF tidak bisa melakukan verifikasi independen terhadap laporan tersebut karena para pasien tidak dirawat langsung oleh staf medis MSF.

Para pegiat oposisi Suriah, melaporkan berlangsung serangan senjata kimia yang dilancarkan pasukan pemerintah pimpinan Presdiden al-Ashad di kawasan Ghouta, pinggiran Damaskus pada Rabu subuh pekan lalu.

Selama ini, kelompok pemberontak dan pasukan pemerintah saling menuduh pihak lain menggunakan senjata kimia dalam konflik yang sudah berlangsung dua tahun lebih, yang menurut PBB sudah Klik menewaskan lebih dari 100.000 jiwa.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions