![irak](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vghnDFMku8-sP00W6gq01_WG2njjvJexKN02rZH9xIUigxTxNPy5zRcD0-o_uPHad9KR0RmnkyAu21mbSb01v6UHA2h6NQ9W7CSRhxVD82ydjdrcgyoa49aGr-gRMWoJ8Ze1o3WzHuHtzLUStc0jePRUEJ-gfxS_utt8_tHBlTmqPyTDvFpw52jfcKOYE_sBTn7w=s0-d)
Warga melintasi sebuah mobil yang terkena bom di Baquba, Irak.
Rangkaian serangan bom di berbagai daerah di Irak menewaskan setidaknya 46 orang, demikian dikatakan kepolisian dan petugas medis setempat.
Area yang terkena dampak paling parah adalah Baghdad dan pusat kora Baquba, yang mengalami beberapa kali ledakan.
Tindak kekerasan yang terjadi sepanjang bulan Ramadan -yang berakhir awal Agustus- telah menewaskan lebih dari 670 orang, termasuk Klik puluhan yangKlik tewas dalam hari raya Idul Fitri.
Meningkatnya jumlah korban terjadi di tengah ketegangan antara Muslim Sunni dan Syiah.
Sunni mengatakan mereka yang terpinggirkan oleh pemerintahan Perdana Menteri Nouri Maliki, seorang pemimpin dari Syiah.
Di Baquba, ada laporan yang mengatakan terjadi empat pemboman, dua di antaranya dikatakan ditargetkan di acara pernikahan Syiah.
Beberapa ledakan lain -dengan mobil dan bom di tepi jalan- dilaporkan terjadi di Baghdad, salah staunya di dalam warung kopi. Setidaknya sembilan orang meninggal dunia.
Selain itu, setidaknya empat orang dilaporkan tewas dalam sebuah ledakan bom mobil di kota Balad, sebelah utara ibukota.
Lima tentara tewas ketika kendaraan mereka ditembaki setelah berhenti di sebuah pos pemeriksaan palsu di dekat kota Mosul, kata polisi.
Beberapa orang tewas dalam serangan yang berbeda di kawasan yang sama, salah satunya anggota dari minoritas Shabak yang tinggal dekat perbatasan dengan Turki.
Serangan-serangan sektarian telah menewaskan lebih dari 4.000 orang tahun ini, dengan provinsi Baghdad yang terkena dampak terburuk.