Paket penjualan Apache mencakup radar dan pelatihan bagi pilot-pilot TNI.
Amerika Serikat mengumumkan rencana penjualan delapan helikopter tempur Apache ke Indonesia senilai US$500 juta, yang mencakup radar dan pelatihan pilot.
Kesepakatan ini disampaikan Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, dalam kunjungan ke Jakarta, hari Senin (26/08).
"Menyediakan helikopter kelas dunia ini kepada Indonesia menunjukkan komitmen kami untuk membantu Indonesia mengembangkan kemampuan militer mereka," kata Hagel setelah bertemu Menhan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro.
"Indonesia yang kuat adalah perkembangan yang baik untuk kawasan," lanjut Hagel.
Seorang pejabat keamanan kepada kantor berita Reuters mengatakan penjualan pertama Apache ke Indonesia ini adalah bentuk dukungan keamanan Amerika di kawasan.
Para pejabat Indonesia tidak mengatakan kapan helikopter buatan Boeing ini akan dikirim.
Pemerintah Washington membekukan hubungan militer dan penjualan senjata ke Indonesia dipicu oleh keprihatinan atas dugaan pelanggaran HAM di era pemerintahan Suharto.
Kerja sama militer baru dipulihkan pada 2005.
Alasan HAM ini juga melatari penolakan parlemen Belanda atas rencana penjualan tank ke Indonesia tahun lalu.
Yusgiantoro kepada para wartawan mengatakan bahwa militer Indonesia sudah mengalami reformasi sejak 1998. "Kami telah berubah," kata Yusgiantoro.
Penjualan Apache disepakati di tengah makin besarnya kekhawatiran Washington atas upaya Cina mengeluarkan klaim-klaim wilayah di Laut Cina Selatan.