LONDON, KOMPAS.com - Manchester United (MU) yang juga juara Premier League 2012-13, mencatat rekor penerimaan siaran televisi liga itu pada tahun ini. Dari hak siar televisi, MU meraup 60,8 juta poundsterling atau sekitar Rp 899 miliar.
Juara Premier League tahun lalu, Manchester City, berada di posisi kedua dengan pendapatan dari televisi sebesar 58,1 juta poundsterling (sekitar Rp 859 miliar). Sementara itu, Queen Park Rangers (QPR) juga mendapat penghasilan besar. Sekalipun berakhir dengan degradasi ke level lebih rendah, QPR berada di posisi berikutnya dengan penerimaan sekitar 39,8 juta poundsterling (sekitar Rp 588,9 miliar).
Pembayaran kas dari penonton televisi di luar negeri terbagi di antara 20 klub peserta Premier League yang berakhir 20 Mei lalu. Setengah dari penerimaan penonton televisi domestik dibagi rata ke semua klub, sekitar seperempat dibagi berdasarkan setiap klub dan posisi mereka dalam Premier League.
Sekitar seperempat lainnya dibagi berdasarkan berapa sering klub disiarkan langsung di Inggris. Dari sisi ini, Tottenham Hotspurs, sekalipun berada di posisi lima klasemen Premier League, namun secara penerimaan dari siaran televisi mendapat 55,9 juta poundsterling (sekitar Rp 827 miliar). Jumlah ini lebih banyak dari Chelsea yang berada di posisi tiga Liga Premier dengan pendapatan dari siaran televisi hanya 55 juta poundsterling (sekitar Rp 813.8 miliar).
Premier League ditargetkan menghasilkan pemasukan 5,5 miliar poundterling (sekitar Rp 81,3 triliun) dari siaran televisi antara tahun 2013 sampai tahun 2016. Sekitar 2 miliar poundsterling (setara Rp 29,5 triliun) lebih banyak dari penerimaan dalam tiga musim Premier League yang baru selesai.
Pemenang Premier League akan menerima 100 juta poundsterling (sekitar Rp 1,4 triliun) dari siaran televisi dalam laga Premier League musim mendatang.
