Created on Tuesday, 28 May 2013 08:00 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (28/5) ini dinilai berada posisi yang kurang nyaman. Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG menawarkan level konsolidasi yang menarik pada kisaran support 5.055-5.087 dan resistance 5.162-5.171.
"Indeks berpola menyerupai separating lines sentuh middle bollinger bands (MBB). Moving Average Convergence-Divergence (MACD) cenderung menurun dengan histogram positif yang lebih pendek. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic gagal bergerak naik ke arah area overbought," ujar Reza kepada Gatranews, di Jakarta, Selasa (28/5).
Menurut Reza, minimnya sentimen membuat IHSG berada di bawah target support 5.115-5.145. Ini merupakan posisi yang kurang nyaman, boleh dibilang IHSGhari ini sedang galau, karena bila tidak didukung oleh sentimen positif, berpeluang melanjutkan pelemahan. "Tetapi, di sisi lain, indeks juga menawarkan level konsolidasi yang menarik. Cermati sentimen yang ada dan perhatikan trailing stop untuk mengamankan trading Anda," Reza menganjurkan.
Pada perdagangan Senin kemarin IHSG ditutup melemah 69,96 poin (1,36%) ke posisi 5.085,136. Intraday terendah 5.076,185 dan tertinggi 5.150,684. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net sell Rp 1,2 triliun dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
Reza mengatakan, penutupan bursa saham Eropa dan AS di teritori negatif akhir pekan lalu. Padahal, terdapat sejumlah rilis data positif. "Kondisi itu memberikan imbas yang kurang baik bagi laju bursa saham Asia yang juga berimbas negatif pada IHSG. Pelaku pasar panik dan cenderung melepas posisi yang mengakibatkan IHSG terkoreksi menjauhi level psikologis 5.100 dan bahkan level 5.200an yang sempat menjadi new high record di bulan ini," jelas dia.
Tampaknya, lanjut dia, pola candle hijau di akhir pekan kemarin tidak memberikan sinyal penguatan lanjutan karena tidak didukung oleh sentimen yang ada. "Di sisi lain, masih adanya bursa saham Asia yang ditutup naik dan positifnya pembukaan pasar saham Eropa sedikit mampu mengangkat IHSG," tuturnya.
Dari penjelasannya tersebut ia merekomendasikan 11 saham yang bisa menjadi pertimbangan pemodal hari ini. Empat saham utama, yakni, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), trading buy dengan support Rp 1.270-1.290, resistance Rp 1.340-1.360, dan target harga Rp 1.350, white marubozu lewati MBB. Kedua, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), trading buy dengan support Rp 1.510-1.530, resistance Rp 1.570-1.580, dan target harga Rp 1.570, doji star di bawah MBB.
Ketiga, PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), trading buy dengan support Rp 530-550, resistance Rp570-580, dan target harga Rp 580, three outside up di atas MBB. Keempat. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), trading buy dengan support Rp 2.525-2.575, resistance Rp 2.650-2.675, dan target harga Rp 2.675, hammer di atas MBB.
Adapun saham-saham lainnya adalah, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dalam kisaran Rp 1.540-1.620, trading buy selama di atas Rp 1.570, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) dalam kisaran Rp 1.210-1.330, trading sell jika Rp 1.300 gagal bertahan; PT Intiland Development Tbk (DILD) dalam kisaran Rp 570-630, trading buy selama di atas Rp 580.
Kemudian, PT London Sumatera Plantation Tbk (LSIP) dalam kisaran Rp 1.760-1.870, trading sell jika Rp 1.830 gagal bertahan; PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dalam kisaran Rp 2.425-2.650, trading buy selama di atas Rp 2.475, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dalam kisaran Rp 1.480-1.580, trading buy selama di atas Rp 1.520; dan PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dalam kisaran Rp 1.350-1.440, trading buy selama di atas Rp 1.380. (*/DKu)
Berita Lainnya :